Kita terlalu sibuk dengan rutinitas yang memuakkan perasaan. Berkelana tanpa henti, mengunjungi tiap-tiap jiwa yang menawarkan apa yang kita sebut dengan "bahagia". Namun pernahkah kita berpikir untuk berhenti sejenak atas nama diri sendiri? Terkadang kita memang butuh ruang untuk sendiri, sejenak menapaktilasi setiap retorika hati yang begitu abstraksi. Egois? Tidak, ini logis! Ruang ini akan berisi sajak-sajak yang berhasil kumaknai dari setiap abstraksi akan memori rasa yang berkecamuk dalam jiwa.