AKU SERAM KARENA KAMU
  • Reads 13
  • Votes 2
  • Parts 1
  • Reads 13
  • Votes 2
  • Parts 1
Ongoing, First published Apr 01, 2020
Ketakutan hanya akan membawa kita semakin terpuruk

Hanna akan menunjukan bahwa tidak ada yang perlu kita takuti dari mereka. Terkadang mereka hanya ingin berkomunikasi dengan kita untuk menyampaikan sesuatu. Mereka sama seperti kita. Juga mempunyai ketakutan.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add AKU SERAM KARENA KAMU to your library and receive updates
or
#215takut
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
CILEUNCANG (END) cover
Jin Nasab (Warisan sang leluhur) cover
TEROR ORGANISASI [Publish Ulang] cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
BALLERINA BERDARAH cover
Stadiun Berdarah cover
IMPROMPTU PARENTS || LANORINE [END] cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
SURAU [SUDAH TERBIT] cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover

CILEUNCANG (END)

97 parts Complete

Sebuah cerita adaptasi yang pernah dituturkan langsung oleh Juru Kunci terakhir 7 Bangsa Gaib Tatar Sunda, menguak tabir antar dimensi yang kini hanya menjadi mitos belaka. Rangga, yang hanya pemuda biasa; terjebak dalam situasi pelik antara khazanah mitologi dan keyakinan religi yang dianutnya. Niatannya yang hanya sebatas ingin melindungi kekasih hatinya, Silvi, menyeretnya dalam konflik perseteruan yang kompleks antara kubu bangsa gaib Parewangan, Bunian, Wiati, Upari, dan Kamusa, dengan kubu bangsa gaib Ipri, Bancala, Danawa, dan Ririwa. Beberapa tokoh gaib yang ada di dalamnya juga, hingga kini masih mendiami beberapa wilayah yang dianggap sakral di Jawa Barat. Kisah yang dipastikan musykil oleh generasi sekarang ini menyuguhkan konflik bertentangan yang harus dilandasi pondasi religi yang kuat agar dapat berselaras dengan nilai-nilai kearifan samar yang ada pada dimensi mitologi. Terakhir, pencerita berucap, "Selamat datang di gerbang lintas dimensi; semoga keselamatan senantiasa menaungi penjelajahan kalian! Salam Guyub Rahayu Jembar Waluya, Rumingkang di Murbeng Alam..."