"Kenapa kamu bisa sepercaya diri itu kalau saya tertarik? Maaf, saya sudah terlalu hafal permainan-permainan klasik laki-laki seperti kamu. Dan lagi, kamu bukan selera saya."
"Maksud kamu apa? Saya pernah lakukan kesalahan sama kamu sampai sebegininya kamu benci saya? Seingat saya kita bahkan baru ketemu di sini. Just say, saya punya salah apa sama kamu sampai kamu melakukan ini ke saya?"
"Aku bahkan nggak tau di titik mana hubungan kami punya kesalahan. Seingatku semuanya baik-baik aja. Singapura-Jakarta bahkan nggak masalah. Tapi sekarang ketika kami ada di kota yang sama, semuanya jadi kerasa berbeda. Satu yang pasti, dia berubah sejak masuk ke perusahaan itu."
"Berhenti! Udahlah, aku nggak mau kamu pura-pura lihat aku sebagai perempuan. If you can't see me, just let it be. Aku bakal lebih sakit kalau tau kamu nggak tulus. Dan sekarang aku tau, kamu cuma pura-pura."
"Terima kasih banget ya, Mas, udah dateng ke sini, jemput aku. Tapi, Mas, kenapa Mas beda? Kenapa kelihatan murung sih? Ada masalah?"
***
Di Sentraya Cipta Mandiri semua bermula. Dendam, ketertarikan, pengkhianatan, persahabatan, keluarga, cinta, dan kehancuran. Akankah pada tempat yang sama semua kerumitan itu berakhir atau makin menjadi benang kusut?
"Just like a piece of cake, too easy to fall in love with you."
***
Copyright 2020 by Raudha
Hitam tak berarti kotor.
Putih tak berarti suci.
Malaikat dan Iblis itu identik--dua arketipe yang bisa saling dipertukarkan-- hanya masalah polaritas : Malaikat penjaga yang menaklukan musuhmu dalam peperangan akan dianggap oleh musuhmu sebagai Iblis penghancur.
Pertarungan di atas bukit es antara hitam dan putih akan berlangsung.
Tiga pihak akan bersitegang dalam memperebutkan satu benda mati dengan tujuan berbeda.
Yang pertama merebut.
Yang kedua memancing.
Yang ketiga mempertahankan.
Ketika Conan diselimuti banyak pertanyaan, jawabannya sangat jelas ada di depan mata. Pilihan mana yang akan dia ambil? Lari. Atau mati?
''Jangan lepaskan peganganmu!'' teriakan Kaito berbaur dengan hembusan angin badai.
''Barou! Kau arahkan ke mana balon itu?!'' Conan berusaha meraih tali yang terhubung. Ekor matanya melirik ke belakang, memastikan musuh mereka, yaitu helikopter Kiowa Warior sudah hilang dari jangkauan.
Namun, dua orang berpakaian hitam di bawahnya berlari gesit seperti sedang berselancar, menembakkan belasan peluru dalam sekejap.
DISCLAIMER:
Aoyama Gosho, Shounen Sunday, TMS Studio Japan.
Semua karakter yang ada dalam cerita ini adalah milik Mangaka Detective Conan.
Beberapa tokoh adalah Other Character demi kepentingan cerita.
Cover by @Sinetrum