Nggak Suka? Ya, Resign Aja! [END]
  • Reads 138,232
  • Votes 18,151
  • Parts 56
  • Reads 138,232
  • Votes 18,151
  • Parts 56
Complete, First published Apr 02, 2020
END [TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA]
.
.

Gimana rasanya punya bos yang kalau kita bikin kesalahan dikit, langsung minta kita resign? Solar (28) awalnya terkejut, baru sehari bekerja di divisi Creative production house yang memproduksi sinetron itu, ia sudah diminta masuk ke Kotak Neraka. Bu Dewa mengomelinya karena tidak bisa dihubungi, dan Solar langsung kaget dengan pernyataan, "Kamu mau resign aja? Kalau nggak mau, ya ikuti permintaan saya."

Setelah keluar dari Kotak Neraka itu, Solar langsung tahu di ruangan itu bos mereka  memberikan ancaman resign bagi mereka yang membuat Bu Dewa kesal. Solar mendapatkan piagam penghargaan dari teman-teman barunya sebagai pegawai Creative yang paling cepat masuk ke Kotak Neraka.

Melihat guyonan teman-temannya, Solar yakin bisa lama berada di sana, tapi semuanya berubah ketika Mas Surya, supervisor mereka mengumumkan resign karena habis bertengkar sengit dengan Bu Dewa. Jadi, siapa yang akan resign berikutnya?
All Rights Reserved
Sign up to add Nggak Suka? Ya, Resign Aja! [END] to your library and receive updates
or
#93zayn
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
WASTED LOVE (Completed) cover
BAND AID cover
Pelangi di Kaki Langit cover
The Proposal | A Romantic Comedy cover
Just🌹Stories cover
Nadira cover
Menolak Move On (Tamat) cover
ALZELVIN cover
don't be afraid, papa mama is here cover
Tasteless Proposal cover

WASTED LOVE (Completed)

5 parts Ongoing

[DAFTAR PENDEK WATTYS 2023] Cold ass Jacqueline, direktur paling muda di Wardhana Group, harus terusik oleh kehadiran Marshall, calon penerus yang konon katanya pintar tetapi kenyataannya cuma bisa membuat kekacauan di kantor. Marshall berkali-kali membuat Jacqueline repot lewat berbagai blunder-nya, mulai dari berusaha memecat Jacqueline, melucuti pakaiannya di hotel Singapura, meninju suami Jacqueline, hingga membantunya kabur dari rumah. Tapi, apa Marshall memang seburuk yang digambarkan? Lantas, mengapa Jacqueline malah merasa paling nyaman bersamanya?