MAWAR UNTUK WITANTIE Ini adalah karangan kami yang kami buat masa tinggal di Padang Panjang, Sumatera Barat. Tentang seorang pemuda yang lahir di pesisir pantai Sumatera Barat, tumbuh dalam kehilangan dan kekurangan. Tapi budi baik menghasilkan pula akhir yang baik di perjalanannya, sebalinya ''Siapa menanam angin, maka harus siap menuai badai''. Negeri Padang Panjang membawa kami mengenal banyak hal baru terutama tentang kehidupan orang Minangkabau yang masih memegang teguh falsafah ; Adat bersandi hukum Agama, hukum Agama bersandi kitabullah. Di Nagari ini kami banyak menerima cerita tentang ke-Pahlawanan dan perjuangan orang Minang yang sangat me-inspirasi khususnya kepada kami kaum muda, terputuslah untuk juga mencoba membuat kisah pendek tentang kehidupan Samadin, yang bisa saja pada kenyataannya di alami oleh siapa saja di Nagari dan Negeri manapun. Juga tidak lain tulisan ini adalah dibuat agar kelak kami jika berumur tua, ada kenangan kami semasa tinggal di Padang Panjang.
21 parts