"Ayo kita nikah!" "Baiklah." Yifandra tidak pernah menyangka sikap impulsifnya akan berakhir di ranjang pernikahan. "Ohh... tunggu... Aku... Aku... belum siap." Lelaki di atasnya meruncingkan alisnya. Jelas tidak suka dihentikan di saat genting. Penisnya hampir masuk ke lubang hangat. Tapi Yifandra menahan dan mengatakan belum siap?! "Tidak ada tawar menawar." Yifandra berteriak kesakitan kala penis besar menerobos masuk. "Aaahhh...."