Jangan Lupakan Ibu

Kisah pemuda tampan yang memiliki kecerdasan dan pribadi yang luhur dengan kesederhanaan, mempunyai impian besar untuk menjadi seorang arsitektur profesional karena kemampuannya dalam seni menggambar dan ketelitiannya dalam berhitung terutama dalam mendesain bangunan membuat semangatnya berapi-api untuk mewujudkan cita-citanya. Namun semua impiannya pupus ketika hambatan dan cobaan datang silih berganti.

Kasih sayang sang ibu yang selama ini dirasakannya, tergadaikan oleh ketenaran dan sandiwara fatamorgana yang dialami oleh sang ibu diperantauan sana, sehingga membuat sang ibu lupa akan jati dirinya bahkan melupakan buah hatinya sendiri. Namun, Allah memberikan jalan kepada pemuda malang itu untuk menempuh kesuksesannya meski tak sesuai dengan yang dicita-citakannya. Karena pada hakikatnya, manusia hanya bisa berencana tetapi Allah lah yang menentukan nasib hamba-Nya.

Hal itu menimbulkan konflik antara ibu dan anak untuk saling menjatuhkan satu sama lain membuktikan siapa yang terbaik diantara mereka. Rasa dendam serta amarah atas segala hinaan dan cacian sekaligus ketidak adilan membuat sang anak lupa akan bakti dan rasa hormatnya kepada orang tua.

Bagaimanakah seorang ibu yang mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan anaknya, bisa melupakan darah dagingnya sendiri hanya karena ketenaran dan kekayaan yang bersifat sementara?

Kesombongan sang ibu telah membuat anaknya enggan mengakui dia sebagai ibunya sehingga timbullah penyesalan.

Ikuti kisahnya dalam cerita ini, semoga dapat memberikan pelajaran yang berharga tentang arti sebuah kasih sayang yang sesungguhnya dibandingkan rasa cinta terhadap dunia beserta isinya.