Gee, gadis tangguh yang terlahir dalam belengguan sosial yang sakit, arus peradaban dengan krisis kemanusiaan yang mendarah daging. Dia harus rela tergilas kejamnya roda kehidupan. Adalah sejumput rumput yang terlahir untuk diinjak-injak yang awalnya ia lakoni. Namun, cahaya itu datang dengan liar. Menerobos makna penderitaan yakni kemarahan yang meledak bagaikan empasan ombak tsunami di bibir pantai. Kemarahan yang semakin parah dia ungkapkan lewat kepasrahan dalam kepahitan. Membawanya kepada pundi-pundi kemerdekaan jiwa yang saban malam sayup-sayup terdengar bersahutan. Dia, Gee. Akan selalu hidup sampai waktu memanggil, menuntunmu sampai akhir halaman berikut keajaiban-keajaiban yang datang di antara bedebah-bedebah kehidupan.