-Proses Terbit-
"Pak! Ngapain di sini? Ya ampun, turun, Pak! Turun! Nanti jatuh!" teriak Ayana dari bawah, ia melihat Dev berdiri di atas teras rumah sakit menghadap ke jalan raya.
"Pak! Bahaya!" teriaknya lagi. Ayana berlari ke atas. Namun, tak sama sekali mendapat gubrisan dari sang kapten yang tengah dilanda kesedihan itu. Begitu sampai, ia sedikit terengah lalu berkata, "Pegang tangan Ayana, Pak!"
"Ya ampun! Bapak gak denger saya ngomong, ya? Pegang tangan saya, Pak! Nanti jatuh, ih ...." Ayana menggeram, ia melangkah cepat kemudian menarik tangan Dev hingga tubuh mereka hampir terhuyung sendiri ke belakang. Saking beratnya tubuh itu.
"Astaghfirullah! Hei, ada apa denganmu? Kenapa menarik tangan saya seperti ini?" tegur Dev. Dia menatap gadis itu kesal.
"Lah, saya kira Bapak mau bunuh diri. Abisnya ... Bapak gak denger saya ngomong berapa kali," ujar Ayana, ia tak merasa malu. Tangan mereka masih mengait, Dev mengerutkan kening.
"Lepas." Ayana diam, ia belum juga melepas tangannya.
"Kamu dengar saya tidak? Tolong lepas," katanya lagi, mendadak suasana menjadi canggung dan Ayana melepas tangannya.
"Maaf, Pak. Jangan di sini, Pak. Pikirin masa depan, jangan mati dulu, Pak," tutur Ayana, Dev ingin terbahak. Namun, tak ia lakukan.
"Yang mau bunuh diri siapa?" ucapnya dengan ekspresi datar. Ayana menatap wajah Dev. Ingin sekali ia memujinya, tetapi akibat sifat galaknya itu ia urungkan.
"Bapak," jawab Ayana singkat, Dev menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Saya tidak ingin bunuh diri, di sini hanya menenangkan pikiran. Buang pikiran suudzonmu itu," cibirnya, jarinya terulur untuk menoyor kening seseorang di depannya. Ayana hanya menutup mulutnya dengan tersenyum malu.
"Oh, salah ya, Pak. Hehehe ...." Giginya berderet putih bak kuda menyengir.
*
"Cover by: @felladelia ❤️"
-----
Yakinnnn gak kepoooo merekaaa? Ayana emang suka gitu ya pak, pantesan bapak suka greget 😗
Mampirrr mampirrrr, followw followwww. Gratis kokk 😍
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 5)
ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎
______________
"Bul ayo dong mau ya, ya? Istri gaboleh nolak ajakan suami ingat kata Mommy!"
"Apasih Gar? Sehari aja gak rewel bisa?" sungguh Bulan malas sekali meladeni bayi besar ini.
"Kita bikin proyek baby triplets, biar yg satu jadi atlet basket, yang kedua jadi pesepak bola, terus yg terakhir jadi pemain volly!
☽☽☽☽
Pernah dengar kata seorang antagonis terlahir dari orang baik yang tersakiti?
Mungkin itu juga yang Bulan Nayara Ayudisha labelkan pada salah satu tokoh Antagonis berperan jahat dalam novel Fatamorgana, Sagaragas Gelano Andromeda tokoh pria yang memiliki masa kecil suram dan gelap karena dibuang kedua orang tuanya hingga mendapatkan banyak bullying dari anak sebayanya.
Siapa sangka laki-laki yang memiliki garis bekas luka diatas alisnya justru tumbuh menjadi pria dewasa dengan kepribadian keras juga dicap berhati dingin oleh semua murid SMA Amandora, sekaligus pemimpin gangster besar bernama CERBERUS yang dalam artian adalah anjing dari neraka, dibalik karakternya yang hanya muncul di akhir cerita hanya untuk menyempurnakan kedua pemeran utama.
Tujuan hidupnya hanya untuk membalaskan dendam pada setiap orang yang dulu mencelanya hingga dia diambang kematian.
Sekarang bagaimana jadinya jika Bulan memasuki salah satu peran dalam novel itu?
Peran Rembulan Marliana Amarylis Antagonis perempuan yang menjadi sebab adanya bekas luka diwajah Sagara, apakah tekadnya untuk menjauhi peran jahat dirinya akan berjalan mulus saat keduanya malah terjalin dalam satu ikatan pernikahan?