18+ "Al.." Alexander memanggil wanita yang melangkah di depannya. Wanita itu berhenti. Jantungnya berpacu dengan cepat. Ia merasa familiar dengan suara berat tersebut. Tidak mungkin. "Lyona" Alyona memejamkan mata. Berharap ini hanya perasaannya saja. Mungkin hanya sekadar kebetulan. Alyona hendak melangkah kembali, namun suara itu berhasil mengurungkan niatnya. Kemudian ia merasakan bahunya yang terbuka disentuh. Sesegera mungkin Alyona memutar tubuh. Melihat si pemilik suara. Jantungnya yang dua menit lalu sudah normal kini semakin berpacu lebih cepat dengan deru napas yang tidak beraturan. Alexander menatap wanita yang berhasil ia panggil. Sayangnya Lyona kini masih bungkam. Terlihat dari sorot matanya memancarkan kebencian yang mendalam. "How are you?" Alexander memecah keheningan. Menelan ludah kasar. Lyona masih diam. Kemudian menjawab. "Bukan urusanmu" sesegera mengalihkan pandangannya ke samping . Menghindari manik mata Alexander yang masih menatapnya lekat. "A..-" Lyona menyahut " Aku harus pergi. Ada hal yang lebih penting dari sekadar obrolan tidak penting ini!" "Al.." Alexander mencekal tangan Lyona ketika ia hendak pergi. Dan dengan gerakan cepat wanita itu menyentaknya kasar. "Kau berubah"gumam Alexander Lyona tersenyum kecut. "KARNA DULU KAU PERGI!" Dadanya mulai naik turun. "Kau yang menyuruh ku pergi" "DAN KAU TIDAK PUNYA KEINGINAN BERTAHAN....di.....sisiku" Lyona memelankan kata lahir dari ucapannya. Ia mengepalkan kedua tangannya kuat di samping dress. Menancapkan kukunya sampai buku jarinya memutih. Menahan semua emosi yang semakin membuncah. Alexander tidak menjawab hingga akhirnya wanita itu memutar tubuh dan melenggang pergi. Alexander hanya bisa menatap punggung wanita bergaun merah itu hilang di balik kerumunan pesta. Sialan!!All Rights Reserved
1 part