𝐼𝑐ℎ𝑎
  • Reads 251
  • Votes 22
  • Parts 2
  • Reads 251
  • Votes 22
  • Parts 2
Ongoing, First published Apr 07, 2020
"Cewe lo kenapa sih iz diem aja?" Tanya Fahri saat mereka tengah berkumpul. 

Faiz hanya mengangkat bahunya tanda bahwa ia tak tau sama sekali apa penyebab dari murung nya, gadis manja kesayangannya itu. 

"Udah la ri, nanti juga Icha bakal cerita kalau udah waktunya!" Sahut Zain dengan juteknya

"Yaelah slow ae napa bro, gua kan tanya baek-baek marah mulu nie babang Zain" Jawab Fahri diselingi kekehan nya

Icha sama sekali tak berkutik saat yang lain sibuk ribut memperhatikannya,,, 

"Bang, adek mau ice cream boleh ya?" Tanya Icha pada Faiz, Faiz hanya mengangguk pasrah ia tau bahwa ada yang di pikirkan oleh kekasihnya itu. Mau tak mau ia hanya bisa menuruti permintaan gadis itu untuk mengembalikan moodnya. 

Fahri dan Zain hanya bisa tersenyum lega saat melihat Icha manja, mereka sudah menganggap Icha sebagai adik mereka sendiri.

 Jadi jangan heran kalau Fahri dan Zain begitu memperhatikan Icha, Kadang-kadang Faiz sampai kesel sama mereka karena sering kali memanjakan Icha. 

Begitu beruntungnya Icha bisa bertemu dengan mereka yang begitu memperhatikannya dan selalu menjaganya seperti kakaknya.
All Rights Reserved
Sign up to add 𝐼𝑐ℎ𝑎 to your library and receive updates
or
#35posesifboy
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
FIX YOU cover
Kilian [END] cover
Argavanil cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩 cover
 ARGALA cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover

MAHESA

48 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan