The Last Time We Broke Up
  • GELESEN 36,146
  • Stimmen 6,012
  • Teile 24
  • GELESEN 36,146
  • Stimmen 6,012
  • Teile 24
Abgeschlossene Geschichte, Zuerst veröffentlicht Apr. 07, 2020
[wonderful cover made by @bubblegrn]

Sepanjang tiga tahun hubungan gua sama Wendy, mungkin udah ada seratus kali kita putus pas lagi adu mulut. Tapi sesering itu juga, gua sama Wendy tiba-tiba muncul di depan satu sama lain dan sambungin hubungan kita lagi. 

Apa ya kata orang? Toxic relationship? 

Gua sadar kalo gua udah berkali-kali nyakitin Wendy, tapi Wendy sendiri juga gak jauh beda. Saking samanya, gua sama dia kayaknya udah saling maklum. 

Kalo salah satu dari kita minta putus, yang lainnya pasti ngeiyain karena tahu kalo besoknya atau lusanya pasti nyamper lagi dan balikan. 

Kata-kata let's break up dan let's make up kayak udah gak ada harga dirinya sama kita. 

But one day, we meant it. 

Our last break up.

(written in bahasa)

©® Komorebisan
April 2020
Alle Rechte vorbehalten
Melden Sie sich an und fügen Sie The Last Time We Broke Up zu deiner Bibliothek hinzuzufügen und Updates zu erhalten
oder
#54jae
Inhaltsrichtlinien
Vielleicht gefällt dir auch
Friendship Is Never Enough von drunkiejunkie
14 Kapitel Laufend
Temanku, Mungkin ini bisa mewakilkan betapa sulitnya aku berterus terang. Tentang apa yang sudah ku pendam sampai aku lupa entah sudah berapa lama, tentang apa yang sempat ku sangkal karena tak masuk akal, tentang apa yang kurasakan namun tak bisa kupahami. Berbekal keteguhan hati, aku menyukai temanku sendiri. Kau berkata padaku, menyukai teman adalah hal yang paling terakhir di muka bumi yang ingin kau lakukan. Tapi, kau tau? Itu adalah hal pertama yang ingin kulakukan saat kita memulai lagi dari awal, saat kita dipertemukan. Katanya, menyukai teman memang tiga kali lipat lebih sulit ketibang menyukai orang lain. Yang pertama, kau harus mempertimbangkan tindakanmu agar dia tidak menjauh. Kedua, kau harus tau dimana batasanmu. Ketiga, pilihan apapun yang akan kau ambil tidak ada bedanya, semua terasa salah. Tapi aku suka menghabiskan waktu denganmu, aku menyukai diam-diam menatapmu, aku senang tenggelam dalam perasaanku. Kadang aku bertanya, rasa macam apa yang sedang melanda? Ini tidak seperti pada umumnya, atau mungkin aku tidak tau diluar sana banyak aku-aku yang lain, yang merasakan seperti yang kurasa. Aku kira, aku sudah melupakan namun ternyata tidak. Karena terkadang kau muncul dari imajinasi yang ku ciptakan sendiri. Aku mencoba membiasakan diri dengan cinta yang lain, berkutat dengan tugas sepanjang malam, bekerja paruh waktu meski tak butuh. Semua sudah kulakukan sesuai yang ku mampu, namun kau selalu punya tempat di hatiku. Temanku, berbahagialah. Sebaik-baiknya bahagia manusia. Berdasarkan kisah nyata yang dikembangkan. Copyright MAYALSA 2016
Vielleicht gefällt dir auch
Slide 1 of 10
04 - Written in The Stars [Completed] cover
THE BILLBOARD [END] cover
Breathless (Complete) cover
Splash! cover
23:07 | jaedy [oneshot] cover
10 Years Later ✔️ cover
DESPEDIDA cover
Fragments of Eternity cover
Friendship Is Never Enough cover
Asisten Artis cover

04 - Written in The Stars [Completed]

24 Kapitel Abgeschlossene Geschichte

[Book #04 of Candramawa Universe] ❝Bagi gue, itu Jani.❞ Jennar Rinjani Kusuma. Jani sebenarnya cuma mahasiswi biasa yang kebetulan ngekost di kostan luar biasa-Candramawa. Pergi ke kampus, ngomelin anak-anak Candramawa, masak, repeat. Bagi semua orang yang sudah mengenal Jani dengan baik, mereka pasti akan setuju kalau Jani ini punya hati yang super lembut dan mudah menangis untuk hal-hal kecil. Meskipun bisa sangar juga kalau sudah dalam mode emak-emaknya. Kemudian, ada Janaka Dias Dirgantara. Drummer Meraki dengan tampilan yang sangar abis-tato dan tindik. Bukan hanya penampilannya, kelakuannya juga bikin banyak orang kicep. Baru berdeham saja, tiga orang anggota bandnya yang super rusuh itu bisa langsung menutup mulut rapat-rapat. Bagaimana jadinya jika Dirga si singanya Meraki, diam-diam menaruh hati pada Jani, si anak kucing berhati lembut? Start; 14-05-2020 End; 01-04-2021