Chronophile [END]
  • Reads 10,434
  • Votes 1,856
  • Parts 36
  • Reads 10,434
  • Votes 1,856
  • Parts 36
Complete, First published Apr 08, 2020
Story by: @saskiafadillaaa
.
.
Naura adalah gadis yang bisa melihat waktu kematian di tubuh seseorang. Mengerikan, dia seolah selalu melihat waktu hitung mundur pada sebuah bom yang akan meledak. Dia tidak bisa mengatasi lagi rasa takutnya seorang diri. Dia butuh Jeno, seseorang dalam mimpinya yang bisa membantu menghilangkan kemampuan anehnya karena menurut mimpinya Jeno adalah cinta sejatinya. Naura sudah menyusun rencananya supaya bisa dekat dengan Jeno yang dingin itu, namun semua itu dikacaukan oleh Arghi.

Bagi Naura, Arghi adalah cowok paling gak ada akhlak! Bisa bisanya dia menerima pernyataan cintanya yang sebenarnya dia tujukan untuk Jeno? 

Namun bagi Arghi sendiri, Naura adalah gadis spesial. Naura tidak tahu saja kalau Arghi baru saja menyelamatkannya dari mulut pedas Jeno yang menolak perasaan tulusnya.

Sekarang, status Naura adalah pacar Arghi. Tapi, Naura tidak mau mengakui hal itu. Arghi-nya saja yang ngaku ngaku!

"Jika waktu bisa diputar kembali, gue nggak akan mau ketemu sama lo!"-Naura Maheswari.

"Waktu nggak bisa diputar kembali, terima aja. Emang udah yang paling bener lo jadi pacar gue."-Alvaro Arghi Naruna.

17/04/20 - 02/01/21
All Rights Reserved
Sign up to add Chronophile [END] to your library and receive updates
or
#231waktu
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
About Dimas cover
Ini Tentang Feya (On Going) cover
Tresno Jalaran Soko Kulino [END] cover
04:Love Struggle✔ cover
My Dangerous Junior [END] cover
The Beautiful CEO cover
Lukisan Pilu cover
THEORUZ cover
Stay With Me! ✔ cover

MAHESA

55 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan