Afa dan Jey sama seperti lainnya. Hubungan mereka sama seperti lainnya. Hanya saja, ujian mereka yang berbeda. Orang ketiga, beda agama, cinta segitiga, justru tidak menimpa mereka. Dan mereka? Sebuah ujian yang tidak pernah terpikirkan, bahkan tidak pernah di duga. Ujian membuat mereka menjadi aku & kenangan. Lantas, apakah artinya mereka berpisah dan saling membenci seperti orang-orang kebanyakan? Jawabannya tidak. Mereka justru tidak terpisahkan. Yang menjadi pertanyaan disini ialah akhir dari kenangan mereka. Apakah diakhiri dengan terangkatnya dua ujung bibir? Atau, hujan deras yang mengalir di Indra penglihatan?