Seharusnya rumah menjadi tempat kembali, disaat kaki tak mampu lagi menempuh jalanan sunyi,seharusnya rumah menjadi tempat yang paling dirindukan bagi semua orang,namun kadang takdir berbeda untuk beberapa manusia, nadia! begitulah dia selalu dipanggil teman"nya memiliki rumah yang kelam bukan harapannya namun itu adanya, orangtuanya bercerai, kehidupannya perlahan hancur namun tawanya akan selalu merekah menutupi semua luka,akankah dia berakhir bahagia? atau malah berujung duka? dia tidak tahu apa yang Tuhan rencakan untuk dirinya terkadang dia berpikir Tuhan tidak adil namun saat yang bersamaan dia teringat ayahnya yang selalu berkata Tuhan itu selalu adil namun kadang manusia tidak menyadarinya karena murka,benarkah begitu? entahlah yang pasti ia tahu adalah akan ada bahagia setelah duka dan dia berharap hanya dia yang merasakan hal ini,jangan sampai seorangpun merasakannya itu yang selalu dia ucapkan diujung do'anya agar semua orang bahagia.All Rights Reserved
1 part