🎵🎵🎵🎵
Tuhan tolong aku katakan padanya
Aku cinta dia bukan salah jodoh
Dia untuk aku bukan yang lainnya
Satu yang ku rasa pasti bukan salah jodoh
🎵🎵🎵🎵
"Gila, suaranya keren banget kan Dy? Iya kan, iya kan?!"
"Lo nanya atau nyatain?"
"Ih,.. masa Lo nggak ngerti maksud gue sih?"
Maudy hanya memutar bola matanya malas menanggapi ocehan sahabat terbaiknya ini.
"Tapi masa bodo, yang penting buat gue, tadi Rion keren banget!!" Teriak Novi histeris.
"Yang main bukan cuma dia kali," jawab Maudy sewot yang hanya ditanggapi dengan kekehan oleh Novi.
"Oke, gue minta perhatiannya sebentar!!," Ucap Rion menginstruksi siswa-siswi yang sedikit riuh di depan panggung.
"Gua bakal ngomongin sesuatu yang sangat berharga dan penting buat gue. Pastinya kalian semua harus tahu dan dengerin apa yang gue omongin. Apalagi ini hari istimewa bagi sekolah kita tercinta,"
"Dan di hari yang spesial ini, gue mau ngungkapin apa yang gue rasain selama gue sokalah disini, mulai saat gue ada di kelas sepuluh sampai saat ini gue udah di kelas dua belas"
"Gue mau bilang, kalo gue udah bener-bener suka, sayang dan cinta banget sama Lo, Maudy Anastasya, jadi apa jawaban Lo?"
"Emang Lo nanya apa ke gue? Lo aja gak ngasih gue pertanyaan, trus sekarang Lo minta jawaban?" Jawab Maudy meninggalkan halaman sekolah yang ramai karena jawaban dari Maudy.
________________________________
Kali ini aku bawa cerita baru nih. Mohon dukungan kalian ya, dengan memberikan vote ataupun komen kalian ketika aku update.
Thanks guys, and enjoy the story...
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.