BAD GYU
  • Reads 53,363
  • Votes 7,604
  • Parts 16
  • Reads 53,363
  • Votes 7,604
  • Parts 16
Ongoing, First published Apr 09, 2020
Siapa yang tidak mengenal Pangeran Choi di sekolahnya? Laki-laki jahat, egois, dan tidak memiliki belas kasih. Tidak pernah melakukan kekerasan fisik di sekolah, tetapi semua orang yakin bahwa ia sangat liar dan keji. 

Namun, di suatu hari tiba-tiba Choi Beomgyu memaksa seorang gadis biasa untuk menjadi pacarnya. 

Apa yang membuatnya bisa menyukai gadis seperti Park Seoyun? 

Apakah Beomgyu benar-benar menyukai Seoyun, atau ini hanyalah sebatas permainan kecilnya? 

-----------

• Bahasa baku
• Fanfiction, drama, romance, school life
• Choi Beomgyu ; TXT & other members
• Beberapa part yang mengandung bacaan 17+ akan ditandai dengan '⚠️'

[UPDATE SUKA-SUKA]

Start   : 11 April 2020
Finish : -
Creative Commons (CC) Attribution
Sign up to add BAD GYU to your library and receive updates
or
#636bad
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover
Kisah Tak Sempurna cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Qonsequences cover
Fiction -sungjake✔ cover
After Graduation cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.