SIBLINGS || Ong Seongwu × Park Serim
  • Reads 6,139
  • Votes 1,021
  • Parts 50
  • Reads 6,139
  • Votes 1,021
  • Parts 50
Ongoing, First published Apr 10, 2020
Kisah dua lelaki yang tidak mengetahui jika mereka memiliki SIBLINGS.

"Mana ada saudara beda marga."

"Kalo soal kemiripan. Mungkin cuma kebetulan."

Hingga tiba-tiba suatu kejadian aneh datang. Perlahan, fakta sebenarnya mulai terungkap dan menimbulkan kecurigaan diantara mereka.

"Kita harus cari tau kebenaran bahwa kita adalah saudara."


💫 Just fanfiction 💫
💫 Mari jadi pembaca yang bijak 💫
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add SIBLINGS || Ong Seongwu × Park Serim to your library and receive updates
or
#885producex101
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Kisah Tak Sempurna cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.