Hazel, Jangan Bucin! #BucinnyaNaga
  • Reads 523
  • Votes 82
  • Parts 2
  • Reads 523
  • Votes 82
  • Parts 2
Complete, First published Apr 11, 2020
#BucinnyaNaga [Project]
Fanfic untuk Naga, Jangan Bucin! karya @andhyrama di @beliawritingmarathon.

Pernahkah kalian bucin ke orang yang sudah bucin duluan ke orang lain? Jika iya, kalian sama denganku.
Namaku Hazel, aku menyukai seorang cowok bernama Naga yang menurutku Naga itu berbeda, dia menawan dan pastinya sangat uwuuu.
Bagaimana caraku mengungkapkan rasa ini padanya?
Apakah aku harus berhenti bucin atau terus mendambanya?
Walau hati terus mengatakan Hazel, jangan bucin! Namun, sulit melakukannya jika orang yang kusuka adalah seorang Naga Putra Mahendra.

#nagajanganbucin #naga #bucinnyanaga #andhyrama #fanfic #teen #teenfiction #remaja #Bucin #cinta #Budakcinta

Cover uwuu by: @andhyrama
All Rights Reserved
Sign up to add Hazel, Jangan Bucin! #BucinnyaNaga to your library and receive updates
or
#11bucinnyanaga
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
Little Dumplings cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa [End💗] cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

75 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.