WARNING : MATURE CONTENT 21+
In collaboration with Andien Wintari.
*****
"Kalau ada yang nanya sama gue tentang apa yang membuat hidup ini berarti. Gue bakal jawab : Make up, baju branded, badan seksi, dan dipuja karena memiliki wajah cantik. But, wait! Jangan sebut-sebut nama Neil di depan gue. Karena satu nama itu, semua yang gue sebutkan tadi, jadi gak berarti. Fuck him! Fuck my life!" kata Ayle, Cewek Cantik paling narsis se-Indonesia Raya.
"Ayle itu cuma cewek yang tahunya dandan cantik dan pura-pura expert soal urusan ranjang. Jadi, nggak perlu buang waktu buat ngomongin dia," kata Neil, Cowok Cupu yang jago dalam hal kualifikasi dan regulasi di bidang akuntansi.
Bagi cewek metroseksual macam Ayle, sudah menjadi penghinaan terbesar ketika seorang cowok uberseksual macam Neil tidak tertarik dengannya.
Memiliki paket komplit dengan menjadi cewek cantik, seksi, dan menjadi impian para pria di luaran sana, tetap tidak cukup kuat untuk menarik perhatian cowok kaku itu. Ugh!
Berbagai macam usaha sudah dilakukan, tapi balasan yanh diterima sudah cukup membuat Ayle kewalahan.
Well, ditampar oleh kenyataan memang sakit.
Tapi, tidak ada kata menyerah untuk Ayle, selain menyerang Neil dengan segala macam upaya agar Neil bisa bertekuk lutut padanya.
*****
No due date for update.
Ayle will be written by Andien.
Neil will be written by Sheliu.
NOTE : JADIKAN SEBUAH CERITA SEBAGAI INSPIRASI, DAN BUKAN MENGCOPY.
Bagi yang belum cukup umur, enyahlah.
*** Spin-Off Edelweiss untuk Anna ***
Leandro terpaksa menjadikan Edelweiss-adik tirinya-sebagai kekasih pura-puranya. Semakin lama, hubungan palsu mereka menghadirkan sebuah perasaan cinta. Bukan cinta sebagai seorang kakak terhadap adiknya, melainkan seorang lelaki dewasa terhadap wanitanya.
***
Bosan diperlakukan layaknya seorang Princess di dalam keluarganya, Edelweiss ingin merasakan hidup mandiri dan memutuskan untuk melanjutkan study-nya di London. Kedua orang tuanya terpaksa memenuhi permintaan Edelweiss setelah sebelumnya meminta Leandro untuk selalu menjaga dan mengawasi pergaulan gadis itu.
Karena sebuah kesalahpahaman, Leandro justru menjadikan Edelweiss sebagai kekasih pura-puranya untuk membuat mantan kekasihnya cemburu. Seiring berjalannya waktu, perasaan asing pun hadir di antara keduanya. Leandro lupa, Edelweiss bukan lagi bocah perempuan menyebalkan yang selalu mengganggunya semasa dia kecil. Tapi, gadis itu telah berubah layaknya seekor kupu-kupu yang terbang dengan kepakan sayap indahnya. Cantik dan ... menggoda.
***