"Malam ini, kita dihadapkan dua peristiwa. Pertama peristiwa senang, kemudian peristiwa sedih." Pria itu menarik napas dalam-dalam. "Aku memang bukan dari anggota kelas kalian, bahkan bukan juga dari sekolah kalian." Rinjani menyalakan balon lampu minyak, yang akan diterbangkan nanti. "Aku adalah orang yang dekat dengan Rhea, tapi aku bukan pacarnya." Tatapan orang itu beralih ke Syiqa. Deg! Dugaan Syiqa benar, itu adalah orangnya. "Aku memberikan bunga ini kepadamu, bukan untuk menyatakan cinta." cih siapa juga yang berharap, batin Syiqa "Maaf, jika kata-kataku menyakitkan." Pria itu menggandeng Syiqa berjalan ke tengah. "Aku cuma ingin mengajak Syiqa dan kalian, berdoa untuk Rhea. Teman sekaligus orang spesial untuk kita." Suasana hening, dan balon pun diterbangkan satu per satu. "Rhe, ada teman-temanmu yang mendoakanmu disini, Rhe."