"Jodoh tuh yang melengkapi lho, kalau semuanya sama gitu malah aneh."
Dikatakan oleh netizen yang sedang berusaha menilai kehidupan orang lain. Padahal, dia hanya melihat lewat mata, sementara sebuah penilaian akhir, harus melewati banyak sekali pertimbangan.
Nggak make sense sama sekali.
Lagipula, bukankah sesuatu yang membuatmu dengan orang lain menangis, terharu, sedih, kecewa, dan bahagia adalah berbeda caranya?
Karena sekali lagi, bahwa tanpa bertengkar, bukan berarti kehidupan rumah tangga tersebut membosankan.
---
selamat datang!
#mantab-mantablahpokoknya
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.