Namanya Mei. Bukan, dia bukan perempuan berdarah Chinese. Dia hanya perempuan biasa, yang hidup dengan baik, belajar dengan baik, dan berteman dengan baik. Dia dua puluh satu saat itu, saat harapan-harapan baru bermunculan. Saat Mei mantap pada pilihannya. Andai saja kau tahu, Rey. Aku selalu ingin hidup diantaramu, antara kamu dan masa lalu. Antara banyaknya yang mau, aku ingin selalu hidup disebelahmu. nantikan cerita Rey, versi lebih lengkap dengan membaca novel ini. -selalu ada hal baik yang datang, jika benar-benar ikhlas membacanya 💙
5 parts