I'm The Dying Girl -《END》
  • Reads 50,445
  • Votes 3,077
  • Parts 42
  • Reads 50,445
  • Votes 3,077
  • Parts 42
Complete, First published Apr 12, 2020
Mature
Gadis itu adalah murid-nya sekaligus putri tirinya.
Gadis itu adalah teman yang selalu membencinya.
Camille Sang Gadis,  sedang berusaha membuat Pusara Hati-Nya seorang diri.

Ingin berjuang untuk melawan parasit yang berada di tubuhnya. Tidak hanya physical illness yang dideritanya, bahkan penyakit abnormal itu pun ia miliki. Akan tetapi ada seorang wanita yang merubah mind set hidup-nya menjadi lebih Indah. Juga ada seorang gadis cantik yang menimbulkan rasa toleransi kepada-Nya, Sampai penyakit yang dideritanya lenyap. Akan tetapi penyakit yang mana dahulu ia lenyapkan?

Semua orang berhak memiliki "Happy Ending" mereka masing-masing,
walaupun dunia sangatlah hebat dalam memainkan dramanya.

"I'm stop being that happy kid!"
- Camille 

"You aren't just an ordinary person out there." 
- Vivica

"Ehmm, we fell in love but it went wrong."
- Audrey

Warning!!!!!!
I always be the baby's writter, yang dimana cerita pertamaku ini masih berantakan dan memang gak se-flawless cerita orang-orang...
Maybe, di part-part awalan,
Agak kurang asketisisme dan absurd.
Tapi, aku yakin,
Di dalam pertengahan cerita, 
Kalian akan berorientasi terhadap cerita ini,

✌🏻✌🏻This is Truee 65% FOR SURE :)🖖🏻🖖🏻
All Rights Reserved
Sign up to add I'm The Dying Girl -《END》 to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
My Little Monster - Completed by scorpyanh
39 parts Complete Mature
Mata itu tiba-tiba terbuka dan menatapku. Langsung ke manik mataku. Aduh, copot deh ini jantung. Tali mana tali, buat ikat jantungku biar nggak jatuh. Hiks tolong.... "Kamu jangan pergi, temani aku disini," ucapnya pelan lalu memejamkan matanya lagi. "Hah? Mm... iya," gumamku sambil mengangguk pelan, meski ia tak melihatnya. "Kakak kenapa mabuk?" tanyaku memastikan apa ia bisa di ajak berbicara dengan normal. Lagi pula orang mabuk biasanya akan berkata jujur. Ku pikir dia ada masalah, meski jahat sih jika mendengar curhatan orang yang sedang mabuk, sedangkan aslinya ketika sadar ia akan memusuhiku lagi. Ilsya hanya tersenyum dalam tidurnya. Lantas tak lama bibirnya tiba-tiba melengkung kebawah, terlihat cemberut. Aku nyaris tersedak liur menahan tawa melihat ekspresi wajahnya yang dapat berubah-ubah dengan sendirinya. "Aku nggak suka liat kamu dengan orang lain." Jawabnya dengan raut wajah yang masih sedih. WHAATT?!! Ng-nggak suka, aku dengan yang lain? Sialan Monster ini, meski dalam keadaan mabukpun dia masih bisa membuatku grogi. "Maksud kakak apa?" tanyaku penasaran. "Aku suka kamu, bodoh!" jawabnya lantang, terdengar jelas di telingaku. Jedaaaaaaar...... Siapa yang sangka jika cinta bisa hadir dari rasa benci, dari caci, dari maki. Hinggi bersemi dalam hati tanpa bisa dipungkiri. Cinta ya cinta, tak memandang status, tak mmandang harta, derajat, ras, agama, dan jenis kelamin. Jika cinta telah menancapkan panahnya, siapapun takkan mampu menampiknya.
You may also like
Slide 1 of 10
My Little Monster - Completed cover
My Gorgeous CEO [√] cover
You Locked Me ✓ cover
Cold cover
ATEEZ Slash Oneshots [⏹] cover
Starla cover
RANZARES cover
Between 2J  cover
My Dirty Boyfriend cover
Memories and Salvation ✓ cover

My Little Monster - Completed

39 parts Complete Mature

Mata itu tiba-tiba terbuka dan menatapku. Langsung ke manik mataku. Aduh, copot deh ini jantung. Tali mana tali, buat ikat jantungku biar nggak jatuh. Hiks tolong.... "Kamu jangan pergi, temani aku disini," ucapnya pelan lalu memejamkan matanya lagi. "Hah? Mm... iya," gumamku sambil mengangguk pelan, meski ia tak melihatnya. "Kakak kenapa mabuk?" tanyaku memastikan apa ia bisa di ajak berbicara dengan normal. Lagi pula orang mabuk biasanya akan berkata jujur. Ku pikir dia ada masalah, meski jahat sih jika mendengar curhatan orang yang sedang mabuk, sedangkan aslinya ketika sadar ia akan memusuhiku lagi. Ilsya hanya tersenyum dalam tidurnya. Lantas tak lama bibirnya tiba-tiba melengkung kebawah, terlihat cemberut. Aku nyaris tersedak liur menahan tawa melihat ekspresi wajahnya yang dapat berubah-ubah dengan sendirinya. "Aku nggak suka liat kamu dengan orang lain." Jawabnya dengan raut wajah yang masih sedih. WHAATT?!! Ng-nggak suka, aku dengan yang lain? Sialan Monster ini, meski dalam keadaan mabukpun dia masih bisa membuatku grogi. "Maksud kakak apa?" tanyaku penasaran. "Aku suka kamu, bodoh!" jawabnya lantang, terdengar jelas di telingaku. Jedaaaaaaar...... Siapa yang sangka jika cinta bisa hadir dari rasa benci, dari caci, dari maki. Hinggi bersemi dalam hati tanpa bisa dipungkiri. Cinta ya cinta, tak memandang status, tak mmandang harta, derajat, ras, agama, dan jenis kelamin. Jika cinta telah menancapkan panahnya, siapapun takkan mampu menampiknya.