✨HARAP FOLLOW AKUN PENULIS SEBELUM MEMBACA KARYANYA!!!✨
Aku masih cukup muda untuk memikirkan jodoh. Bahkan, umurku baru akan menginjak 20 tahun. Di saat aku ingin fokus dengan magang dan tugas akhirku agar mimpiku bisa terwujud, dorongan untuk segera menikah justru datang dari berbagai arah. Kakakku yang sudah terlampau mapan, tetapi masih single, dosbingku yang terang-terangan menaruh rasa dan mengajak menikah, juga ada asisten manajer keuangan di tempatku magang yang tiba-tiba mengajakku bertaaruf di pertemuan ketiga kami. Namun, seseorang yang kusebut pacar justru tak bergerak untuk membawa hubungan kami ke jenjang pernikahan.
Rumit, lumayan. Hidup di kelilingi para lelaki yang mengajak menikah sering kali membuatku penat. Akan tetapi, siapa yang menyangka jika ada setitik cinta hadir untuk salah satunya.
Semua belum usai. Cintaku belum tentu berakhir di pelabuhan yang kuingini. Kesalahpahaman, mimpiku, juga ada hal lain yang membuatku harus fokus pada satu titik. Namun, siapa mengira jodohku datang justru tanpa perhitungan dan rencana.
Jodoh adalah cerminan diri. Kata Bunda kepadaku dan Mas Ilham, "Daripada kamu sibuk cari jodoh yang belum tentu datang sekarang, mending fokus buat perbaiki diri. Insyaallah, jodohmu adalah cerminan dari dirimu."
⛔PLAGIAT HARAP MENYINGKIR!!!⛔