π“π‘πž 𝐁𝐚𝐝 | π‹πžπž π“πšπžπ²π¨π§π 
  • Reads 159
  • Votes 46
  • Parts 7
  • Reads 159
  • Votes 46
  • Parts 7
Ongoing, First published Apr 13, 2020
"Hei, aku melepasmu meski aku masih belajar mengikhlaskan, meski masih dalam bentuk niatan, aku harap kamu tak lagi menorehkan luka yang sama pada raga yang berbeda, perih mu aku paham tapi jangan jadikan itu alasan untuk memberi perih pada hati yang lain, cukup jadikan aku yang terakhir, esok kala kita bertemu aku harap kita sudah saling mengikhlaskan," 


Untuk para jiwa yang sering dikecewakan, bagimu dunia tempat yang menyeramkan bukan? Tapi mungkin kamu hanya belum menemukan raga yang sejalan.
All Rights Reserved
Sign up to add π“π‘πž 𝐁𝐚𝐝 | π‹πžπž π“πšπžπ²π¨π§π  to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Ziel Alexander Dominic [PDF]βœ”οΈ cover
Rafa  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
Little Dumplings cover
Kisah Tak Sempurna cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences cover
Dosa Ku cover

Ziel Alexander Dominic [PDF]βœ”οΈ

91 parts Complete

Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tuan kecil jangan kabur." - Tristan, Arkan, Felix. "Tidur atau abang suntik." - William --------------------------------------------------------------- ((DILARANG PLAGIAT!!))