25 Maret 2012 Sejenakku tertegun dengan bait-bait rindu diantara kalimat yang tersusun terkadang tiada beraturan, manis terbaca dalam prosa kata lirik nan sendu. Sejenak akupun terdiam dan terhanyut dalam lamunan diantara baris-baris yang memilukan hati, merenggang nyawa seperti saat-saat kematian akan mendekat. Aahhh.. betapa pilunya jika itulah gambaran yang terbaca dalam jiwa nelangsa, tak mampu ku kayuh biduk yang terus menjauh hingga tanganku semakin lemah dalam menggapainya .. Diam dan tertegunku sirna dalam kalimat yang terus bergema, tersadar ku dengan tulisan-tulisan apa masih saja tersimpan rapi... dengan kalimat yang durjana Bagaikan do'a yang tak ku inginkan. Masih terus saja terngiang kata-kata mu Hingga luka terus saja menganga dan tak mampu kuhapus dan rasa yang ada yang telah sirna semakin sirna dalam waktu yangg tak mampu ku ubah.. Tak mampu kuubah hariku dalam cerita yang tlah hadir, tak mampu ku ubah pola fikir ku, hingga kalimat terus menggelantung seperti sarang lebah yang siap menyengat jika terganggu. Aku,, masih dalam kalimat dan bait yang tak mampu kucerai beraikan, msih terkumpul dalam benakku Walau sirna tak jua datang dalam usaha menghapus segala yang masih saja menempati rongga-rongga yang ada di ragaku