Manusia dan Monster
  • Reads 199
  • Votes 12
  • Parts 6
  • Reads 199
  • Votes 12
  • Parts 6
Complete, First published Apr 13, 2020
Sebuah Fan-Fiction terinspirasi oleh UNDERTALE, video game rilisan tahun 2015 bergenre Indie RPG karya Toby Fox.
Menceritakan tentang sebuah kisah tragis yang terjadi antara Monster dan Manusia sebelum kejadian The Fallen Human.
All Rights Reserved
Sign up to add Manusia dan Monster to your library and receive updates
or
#13toby
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Choose Family  cover
Rafa [End💗] cover
After Graduation cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
𝐀𝐓𝐇𝐄𝐍𝐀 | ℌ𝔞𝔦𝔨𝔶𝔲𝔲 𝔵 ℜ𝔢𝔞𝔡𝔢𝔯'𝔰 cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover

𝐒oerabaja, 1730

40 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.