Semula Kananya Mentari berpacaran dengan Ragaska Dawangsa namun hal itu berubah ketika mendapat penghianatan dari cowok itu dengan sahabatnya.
Ditengah kesedihannya dari penghianatan Raga, ia bertemu seorang pria menyebalkan, yang sialnya nyaris sempurna dan sangat mempesona.
Galexus Angkasa Helbert, pria dengan iris sebiru lautan dan garis wajah setampan pangeran. Sayang sekali, mulutnya sangat tajam dan perilakunya tidak berperikemanusiaan. Buruknya, Anya selalu tak sengaja bertemu pria menyebalkan itu, hingga semakin membuatnya sengaja ingin menemuinya.
Namun tidak sampai disitu, karena tanpa ia sadari ia mulai memasuki kehidupan Galexus, yang pada akhirnya membawanya kesebuah karma keliru untuknya.
Lalu karma keliru apa yang Anya dapatkan?
🌻
"Pak Galexus gak usah ngadi-ngadi" ucap Anya tak terima.
"Ngadi-ngadi katamu? Lihat ranjang saya tidak ada spreinya gara-gara kamu" ucap Galexus tajam.
🌻
Seluruh isi cerita murni imajinasi saya :)
Kelana tidak suka berkelana, namun belakangan dia sangat suka menjadi penikmat dari langit dan juga semesta. Pada langit, dia menemukan keindahan yang tertutupi oleh berjuta rahasia. Dan pada semesta, dia menemukan segala yang dia inginkan dari luasnya seisi dunia.
Langit ingin mengudara, tetapi tugasnya adalah berdiam diri dan menunggu untuk dijelajahi. Dia hanya perantara, pemberi jalan kepada mereka yang ingin bersenang-senang dengan cara menikmati luas jagat yang ia punya. Dia tinggi sampai tak tahu bagaimana caranya berteman dangan daratan. Sampai akhirnya, langit bisa kalah oleh ketinggian yang rupanya menjelma menjadi sebuah kelemahan.
Semesta terlalu besar dan ramah pada seisinya. Dia menganggap dirinya mampu menjadi segalanya disaat dia juga butuh tempat untuk berbagi sedih dan bahagia. Saking ramahnya, semesta kadang tak sadar bahwa dia terinjak-injak. Namun dia selalu tahu bagaimana caranya bertahan untuk mempertahankan indahnya alam yang dia punya.