Tentangku tentangmu sempat tertulis di kertas yang sama. Namaku namamu pernah Tuhan satukan dalam skenario yang kita perankan. Rasamu rasaku pernah saling mengisi kekosongan. Meski tak pernah terucap, namun bisa dirasakan. Bukankah semua itu menyiksa? Bukankah jika kita terus begini akan ada luka? Bukankah kamu lelah menyimpan kata? Dan bukankah aku juga lelah menunggu kalimat indah yang tak kunjung terdengar darimu? Bukankah kita telah sama-sama jenuh menerka semua rasa yang tidak memiliki nama ini. Semua sangat menyiksa. Mungkin kita mencoba membuat kenangan sebanyak-banyaknya karena kita tahu, suatu hari nanti, kita tidak akan bisa lagi bersama. Yang pergi akan tetap pergi, walaupun kau telah menjaganya dengan begitu kuat. Yang datang akan datang, walaupun kau tidak menginginkan kedatangannya. Semua tak akan pernah abadi, semua akan sirna, semua yang fana akan binasa. Begitu pula dengan kisah dan kasih tentang kita. Kisah kasih yang tak memiliki nama. Ini tentang kisah patah, luka, kecewa dari dua orang yang akhirnya saling melepaskan dan terluka secara perlahan. Penasaran?? HAPPY READINGS❤