Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
17 capítulos Em andamento Setiap orang, pasti mempunyai cerita di balik kalimat, "Orang yang tepat di waktu yang salah". Lalu, bagaimana jika orang tersebut kembali di waktu yang tepat dengan versi yang jauh lebih baik, namun sebagai sahabat.
Apakah kita cukup kuat untuk menyimpan perasaan yang dulu pernah ada? Ataukah diam-diam berharap bahwa takdir akan mengubah peran yang semula hanya "sahabat" menjadi sesuatu yang lebih dekat dengan kata "rumah"? Atau justru, hanya salah satu diantara kita yang kembali suka?
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini membawa kita menyusuri momen-momen kecil yang bermakna, tatapan-tatapan yang tak pernah diucapkan, dan perasaan yang tumbuh di sela-sela produktivitas dan mimpi-mimpi besar. Ini bukan tentang akhir yang bahagia, tapi tentang proses menjadi, menerima, dan mengenang.
Yang paling berharga bukan tentang siapa yang kita miliki, tapi tentang siapa yang pernah membuat hari-hari terasa penuh makna.
Terkadang, kehadiran yang tidak menjadi milik tetap bisa terasa begitu berarti. Seperti Zoel, sosok yang hadir di antara tawa dan pencapaian, menjadi saksi tumbuhnya mimpi, namun tak pernah benar-benar bisa digenggam.
Lewat halaman demi halaman, novel ini mengajakmu merenungi arti "cukup", tentang mencintai tanpa memiliki, dan tentang betapa kuatnya seseorang yang memilih diam karena tahu waktu belum berpihak. Dan mungkin... tidak akan pernah.
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini adalah perjalanan untuk memahami bahwa beberapa perasaan memang hanya ditakdirkan untuk disimpan, bukan untuk disampaikan.
Karena, pada akhirnya, yang kita ceritakan bukan tentang siapa yang kita genggam, tapi tentang siapa yang pernah membuat kita merasa hidup, meski hanya sebentar.