{Story by @Syifa.rst} "Segitu berengseknya gue sampai lo gak percaya apa yang gue bilang?" Arfi menatap tak percaya wanita yang sedang menangis dihadapannya itu. Selama ini ia terlalu percaya bahwa Velia tak mempermasalahkan sikap buruknya. Tetapi kini, Arfi mengetahui satu hal bahwa ada hati yang rapuh dibalik senyuman yang berusaha untuk tetap utuh. "Vel, gue emang kalah start sama dia. Bukan cuma kalah dapetin lo, tapi dia yang lebih tau semua tentang lo," Aidan menepuk pelan bahu Velia, berusaha memberi ketenangan pada gadis itu bahwa dirinya baik-baik saja. Mungkin, kini sudah saatnya untuk dirinya berhenti. • • Tak bermaksud menyakiti apalagi untuk mengkhianati. Bukan sebuah tujuan untuk meninggalkan, tetapi tak mau sampai ada yang dikecewakan. Salahkan waktu yang terus berjalan dan catatlah namaku di keabadian. -Velia Tania ©2020, April || Titik Literasi || Syifa.rstAll Rights Reserved
1 part