"Ra, mau sejauh apapun aku pergi. Mau waktu melintas secepat atau selambat apapun. Mau Tina atau wanita lain. Bagiku, kamu adalah rumah dan ketika kaki keluar dari rumahnya. Maka sejauh apapun itu, ia akan pulang ke rumahnya." Ucapan laki laki di hadapan Ara ini kini membuat Ara seperti tersiram es. "Tapi ..." "Ra, mau sampai kapan kamu lari sih?" "Lari dari semua kenyataan. Kamu hanya lari, Ra. Kamu nggak kangen pulang?" Hening merasuki Ara. Hingga pada akhirnya Roma dan Nana datang. Ara hanya tersenyum melewatkan satu pertanyaan besar dalam dirinya dan ini akan terus menjadi pertanyaan terbesar dalam hidupnya. Apakah benar ia terus lari dari kenyataan?All Rights Reserved