Alarice Stella Poetri Gifari
Hidup gue tenang sebelum gue menjabat jadi osis, karena apa? Semenjak gue menjabat menjadi osis, gue mengenal yang namanya Bad Boy, gue ga suka Bad Boy, gue ga suka omongan gue dibantah, apalagi yang namanya ga ngehargain gue, tapi semakin gue benci dia, semakin pula gue membutuhkan dia.
Elvano Delano Poetra Wibacokro
Hidup dibawa santai aja, gue ga peduli tentang apapun, gue ga peduli dipandang aneh, ini diri gue, gue ga suka diatur, gue ga suka osis, semua tau itu, gue bisa lakuin apa aja buat osis turun jabatan, Dia, osis yang paling gue benci, karena apa? Dia ngancam bakal ngebubarin Geng Brutal, gue tau dia bakal ga bisa, tapi gue benci ditantang, dia, perempuan pertama yang berani sama gue, gue benci dia, tp semakin gue benci dia, semakin gue dekat dengan dia.
Kesalah pahaman menghancurkan semuanya.
"Makasih atas semua permainan lo, lo datang disaat gue merasa sendiri, lo ngebuat merasa spesial, dan lo ngebuang gue seperti sampah, Makasi Elvano"
- Alarice
"Sekarang lo boleh pergi" - Elvano
"Gue bakal kubur perasaan gue El, dan kenang kenangan kita juga, gue bukan Alarice yang dulu dan gue harap gue ga akan dipertemukan lagi sama lo " - Alarice
🍓🍓🍓
"Kau membuat semuanya menjadi baik baik saja, di hari yang mendung tanpa cahaya, kau menjadi cahayaku yang bersinar, itu lah yang kau lakukan, bahkan malam yang gelap berubah menjadi siang, aku berhutang padamu"
-feel special (TWICE)
● typo bertebarannn hahaha
Renzie, remaja enam belas tahun yang memutuskan untuk kabur dari rumahnya setelah mendengar rencana sang ayah yang akan menghukumnya dengan mengasingkan nya di tempat terpencil, hanya karena dia sudah tidak sengaja membuat sepupu nya jatuh dan terluka. Renzie tentu tidak terima, dibandingkan di asingkan, Renzie memilih untuk pergi dari rumah.
Namun dalam perjalanannya, Renzie tiba-tiba mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan perginya Renzie dari rumah membuat seluruh keluarga tersebut menyesal. Mereka ingin Renzie kembali.