Seorang Naladhipa Kaneishia tidak pernah bisa untuk memahami dirinya sendiri, dari sisi mana pun itu. Karena yang Kanei tahu, ia hanya berusaha untuk selalu mengikuti apa kata hatinya. Melakukan apa yang terlintas begitu saja di kepalanya, pergi ke Norway misalnya.
Kaneishia selalu berusaha untuk mengikhlaskan segala hal, segala hal apa pun yang terjadi dalam hidupnya. Mencoba untuk selalu melupakan hari kemarin, dan menjalani hari esok, tanpa penyesalan apa-apa.
Kanei berusaha mengikhlaskan, merelakan sesuatu yang awalnya ia pikir ia genggam itu, padahal tidak. Ia menyelesaikan sesuatu yang bahkan belum pernah dimulai sebelumnya, entah menyelesaikan apa.
Karena pada akhirnya, Naladhipa Kaneishia hanya mampu berharap. Itu saja.
____________________________________________________
•Teruntuk kamu, terimakasih karena sudah mau membaca cerita yang dibuat bersamaan dengan hujatan yang menjelma jadi angan-angan. Lalu dengan keberanian setengah, dituangkan pada wadah yang semoga tak patah.
•Terimakasih, teman🤗💜