[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]
"DOKTER SONGONG!!!!" teriak Starleen dengan nada yang sangat nyaring.
"Apa kamu bilang?!" tanya Kenan sambil melotot.
"SONGONG, KENAPA HA? MAU MARAH? IYA?" tanya Starleen sambil melotot balik.
Kenan yang melihat kelakuan pasiennya ini hanya menggelengkan kepalanya dan berkata dalam hati 'cewek gila' batin Kenan.
"Kalo jadi dokter jangan songong, ngga dapet jodoh mampus hidup lo," ucap Starleen sambil tersenyum devil.
"Kalo jodoh saya kamu gimana?" tanya Kenan sambil menaik turunkan alisnya.
"OGAH," tekan Starleen pada Kenan.
"Kalo Tuhan berkehendak lain?"
"Gue lebih milih mati muda dari pada nikah sama lo," tunjuk Starleen kepada Kenan.
"Kalau gitu besok saya lamar kamu," ucap Kenan sambil tersenyum jahil.
"Selain Songong, lo juga ternyata ngaco ya kalo ngomong," ucap Starleen sinis.
Bagaimanakah kehidupan mereka berdua setelah pertemuan yang singkat itu?
Kalian mau tau kelanjutan ceritanya, ayo baca ya, sebelum baca jangan lupa follow dulu, dan sesudah baca harap tinggalkan jejak ya dengan cara vote dan komen.😘
@stamalia_putri
Mili sangat membenci kondisi ini. Di usianya yang baru 22 tahun, dia dikejar-kejar oleh Mamanya yang ingin menjodohkannya karena Mili harus menikah sebelum usianya 24 tahun. Tentu saja, Mili langsung menolak mentah-mentah perjodohan itu. Dia merasa bisa mencari jodohnya sendiri.
Gadis itu pun merantau ke Jakarta. Berniat mencari jodoh yang sayangnya ternyata sulit sekali. Padahal, Mili tidak meminta lelaki yang macam-macam. Cukup lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Siapa pun, akan Mili terima.
Namun, tidak untuk Arsenal, anak dari kerabat jauh Mamanya yang Mili pernah dititipkan di sana bahkan membantu Mili mencari pekerjaan.
Kenapa?
Jawabannya karena Mili takut dengan Arsenal! Lelaki itu tatapannya sangat tajam dan mengintimidasi, membuat Mili bahkan tidak sanggup menatapnya lama-lama.
[Update Selasa dan Minggu]