Bercerita tentang Ghalea, perawat rumah sakit yang dibuat sakit hati oleh seorang pria. *** Derik bangsal yang didorong sepanjang lorong, raut cemas hilir mudik sampai cekikik usil ditengah deru isak masih ada, masih selalu ada. Seperti Arez ya? Ghalea menggeleng teagas. AREZ, Dewa Arez yang meski tidak tampan sekali tapi berhasil membawa kabur rongga dadanya sendiri. Ck, hiperbolis! Arez pegang pisau bedah saja pasti pipis dicelana. Ghalea mencibiri isis kepalanya sendri "Lili," bukan suara nyaring, melainkan suara empuk dan enak didengar. "Hai, habis praktik dok?" dengan cengengesan yang tidak ditutupi Ghalea yang masih mengenakan seragam dinas balik menyapa. Masih dengan wibawa dipundaknya dokter itu tersenyum, "Mau balik? Makan dulu yuk," ajakan makan gratis dan tanpa ragu perut karet Ghalea setuju. Tapi dasar Ghalea benar-benar tidak tahu malu, "Ah, kalo makan dikantin rumah sakit mah udah biasa mas," si maruk ini mulai memanggil sosok dihadapannya menjadi mas, sedangkan lawan bicara mengangguk, hapal mati kelakuan tengil Ghalea. "kantin RS kan makannannya gutu-gitu aja mas, bosen laaa," Ghalea berbicara seolah-olah makanan RS sama dengan semobil sama musuh, kalo nggak kepepet kenapa harus? Mendengarnya Ibra tiba-tiba tersenyum jenaka, "daripada masakan kamu yang keasinan, lebih enak kantin RS sih," Dan Ghalea sukses dibuat mendelik.
19 parts