Take me to your....

Menjadi yatim piatu dalam usia 3 tahun dan hidup sebatang kara dalam usia 18 tahun, serta memiliki keterbatasan fisik, karena kondisi kaki yang kurang sempurna alias pincang, membuat hampir setiap orang berempati terhadapnya dan begitu peduli dengan keadaannya, tapi ada segelintir orang yang begitu masa bodoh akan keberadaan nya bahkan menjadikan ia sebagai barang taruhan.
Berawal dari taruhan itu, kehidupannya berubah dratis serta semakin miris, karena akibat taruhan itu ia harus menikah dalam usia belia dengan lelaki yang begitu ia benci.
Pernikahan tanpa landasan cinta, pernikahan tanpa tiang yang kokoh.... pernikahan yang hanya sekedar tanggungjawab dan kewajiban semata.

Lalu adakah kebahagiaan dalam pernikahan itu? Mampukah si barang taruhan melewati biduk rumah tangga dengan lelaki yang tak pernah ia cintai? Bisakah pernikahan mengubah sikap saling membenci? Bisakah si bajingan berubah karena pernikahan dan status ia sebagai seorang suami?

"Demi bayi ini, demi statusmu kelak aku harus menikah dengan lelaki bejat itu. Lelaki yang merusak kehormatan, menghancurkan masa depanku dan menaruh aib di wajahku."

Ratih Nirmala Dewi.

"Sial kenapa harus menikahi gadis pincang itu? Aku hanya membutuhkan jasa ia diatas ranjang saja, aku hanya ingin merusak mahkotanya saja, dan memenangkan taruhan, bukan untuk menikahinya."

Rudra Dewantara.