ELIZA

"Takk el!!! ayo cepet tita pulang ujannya matin delas nih, nanti tatak cakit alga tan jadi cedih" ucap bocah laki2 khas cadelnya dengan kedua telapak tangannya digosokkan keduanya halau mengusir hawa dingin yang menerpanya

"Nggak arga, kak el mau tungguin bunda kalau arga kedinginan, arga pulang dulu aja yah!" ucap gadis yang dipanggil kakak itu

Dia duduk dengan kedua lututnya dipeluk erat bagaimana mereka tidak kedinginan ketika hujan deras dan mereka duduk di emperan toko milik tetangganya yang sudah tutup dari beberapa jam lalu

"Nanti ajah takk, nundu ujannya leda dulu balu tita temuin bundanya tatak, cekalang tita puyang dulu yah" bujuknya

"Tapi kata mama, kak el disuruh nungguin disini, kasihan kalau bunda nungguin kak el selesai kerja pasti capek, udah arga pulang aja kalau nggak pulang sekarang nanti kak el loh yang dihukum mama"

"Ote talau gitu alga mo puyang dulu cupaya mama ndak hukum takk el ladi"

"Ih arga pinter deh, makasih yah udah nemenin kak el"

"Iya cama-cama nanti talau bundanya takk el datang janan lupa puyang ke lumah alga yah"

"Iya arga udah cepet pulang sana hati-hati yah nih pake payung nya inget jangan lari nanti jatuh"

"Ote dahhh!!!" Ucapnya melambaikan tangan sambil menerobos hujan dengan payung birunya

Kini gadis kecil itu seorang diri, dia berdoa semoga bundanya cepat menemuinya, entah hanya harapan yang dia dapatkan bahkan sampai hujan reda dan matahari pun tenggelam digantikan bulan yang bersinar memancarkan sinarnya berlainan dengan hatinya yang terus menerus merasa dikecewakan mungkin sampai esok ia akan terus menunggu, dia berjanji pada dirinya tak akan pernah lelah untuk menunggu