Rinai yang ternoda
  • Reads 33
  • Votes 2
  • Parts 2
  • Reads 33
  • Votes 2
  • Parts 2
Ongoing, First published Apr 17, 2020
"Sial!!!"
"Hiks..hiks..hiks.."
"Diam! berhenti menangis, toh semua sudah terjadi. Dan ini buat Lo, lain kali kalau kita bertemu berpura-puralah seakan semalam ngak terjadi apa-apa. Paham!"

BRAKKK

Dia Rinai yang menangis tersedu sedan itu, hanya menatap penuh kesakitan pada pintu yang telah tertutup rapat itu. Hatinya sakit. Harga dirinya sudah terkoyak. Lantas apa yang bisa ia banggakan kedepannya nanti. Sudah miskin, yatim piatu, cacat pula. Ah sebenarnya bukan cacat, luka bakar yang ada di mata kakinya bisa sembuh hanya dengan operasi saja. Tapi uang.... bahkan untuk membeli buku kuliah dan makan saja dia harus bekerja paruh waktu di salon milik tetangganya dan itu dengan gaji yang kecil. Hanya satu keberuntungan dalam hidup yang ia syukuri, ya dia punya otak pintar dan berkat itulah dia memperoleh beasiswa. Dan sekarang mimpi-mimpi masa depannya musnah sudah karena peristiwa pahit yang terjadi padanya semalam.

Rinai Ayudia Widuri
"Maafmu aku terima, tapi untuk menerimamu dalam hidupku itu tidak akan aku terima hingga aku mati."

"Bahkan dengan kematiankupun kau tak bisa menerimaku dihidupmu, lantas dengam cara apa aku bisa mencairkan hatimu yang telah aku bekukan Nai."
All Rights Reserved
Sign up to add Rinai yang ternoda to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Hyacinth cover
Godaan Sya'ir Zubair [SELESAI] cover
DOYAN NGENTOD cover
𝗨𝗡𝗪𝗔𝗡𝗧𝗘𝗗 𝗛𝗨𝗦𝗕𝗔𝗡𝗗 [MarkHyuck]🔞🔞🔞 cover
AZIEL DIANDRA cover
My Papa cover
Kita kan musuhan cok!  cover
Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21+ cover
 El and Jerganio  cover
Alatthalita cover

Hyacinth

29 parts Ongoing

[Brothership, Familyship, & Bromance Area] [Not BL!] . . . Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat melihat tubuh itu terbaring kaku di ranjang pesakitan setelah sebelumnya di tangani oleh dokter. Satu kalimat yang keluar menyentak begitu dalam relung hati mengingat semua duka yang tertoreh pada sosok lembut itu. "Tuan muda telah tiada." Begitu katanya. Sangat singkat namun kalimat itu tidak pernah ingin mereka dengar. Tidak sekali pun dalam hidup mereka. Jika saja kesempatan kedua itu ada, maka izinkan mereka untuk menebusnya. Memberikan kehidupan lebih baik padanya yang mengulas luka penyesalan paling dalam bahkan tanpa sebuah kata. "Mendekat lah, papa ingin mendengar detak jantung mu." "Jangan makan makanan tidak sehat! Bawa bekal saja dari rumah." "Jika berani bergadang, aku akan tidur sembari memelukmu hingga pagi." "Diam saja di sana, olahraga berat tidak baik untuk tubuh mu yang lemah." "Kenapa kalian semua bertingkah aneh seperti aku orang tua berusia seratus tahun?" . . . Bunga Hyacinth melambangkan duka, penyesalan, kecemburuan dan iri hati. Dalam mitosnya Hyacinth tumbuh dari darah seorang pemuda yang sangat di sayangi oleh Apollo dan Zephyr, dan dia terbunuh karena rasa iri Zephyr pada kedekatan antara si pemuda dan Apollo. Tetapi di sisi lain, Hyacinth juga memiliki makna pengampunan atas kesalahan orang lain.