Story cover for Rinai yang ternoda by Asyifasyabila
Rinai yang ternoda
  • WpView
    Reads 35
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 35
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Apr 17, 2020
"Sial!!!"
"Hiks..hiks..hiks.."
"Diam! berhenti menangis, toh semua sudah terjadi. Dan ini buat Lo, lain kali kalau kita bertemu berpura-puralah seakan semalam ngak terjadi apa-apa. Paham!"

BRAKKK

Dia Rinai yang menangis tersedu sedan itu, hanya menatap penuh kesakitan pada pintu yang telah tertutup rapat itu. Hatinya sakit. Harga dirinya sudah terkoyak. Lantas apa yang bisa ia banggakan kedepannya nanti. Sudah miskin, yatim piatu, cacat pula. Ah sebenarnya bukan cacat, luka bakar yang ada di mata kakinya bisa sembuh hanya dengan operasi saja. Tapi uang.... bahkan untuk membeli buku kuliah dan makan saja dia harus bekerja paruh waktu di salon milik tetangganya dan itu dengan gaji yang kecil. Hanya satu keberuntungan dalam hidup yang ia syukuri, ya dia punya otak pintar dan berkat itulah dia memperoleh beasiswa. Dan sekarang mimpi-mimpi masa depannya musnah sudah karena peristiwa pahit yang terjadi padanya semalam.

Rinai Ayudia Widuri
"Maafmu aku terima, tapi untuk menerimamu dalam hidupku itu tidak akan aku terima hingga aku mati."

"Bahkan dengan kematiankupun kau tak bisa menerimaku dihidupmu, lantas dengam cara apa aku bisa mencairkan hatimu yang telah aku bekukan Nai."
All Rights Reserved
Sign up to add Rinai yang ternoda to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Don't Talk About Money by catheryn99
55 parts Complete
Pernah ga sih? Kalian sekelas sama anak beasiswa yang ganteng banget, pinter banget, tapi juga sombong banget. Padahal dia tuh miskin banget :( Bukannya Irin judging nih, tapi pernah sekali waktu dia sekelompok sama Tama dan maksa buat kerkel di rumahnya untuk tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, dan Irin baru tahu, ternyata di Jakarta masih ada ya rumah yang base nya dari kayu tanpa di semen. Letaknya dalam gang kumuh yang bau sampahnya kemana-mana. Tapi jujurly, kalian ga bakal lihat Tama seperti lingkungannya itu, walau dia juga ikut milah sampah yang bisa di daur ulang atau bisa dijual lagi sama bapaknya, semua hal ini yang mendukung Tama mendapat beasiswa untuk berkuliah di universitas terbaik, di tempat yang sama dengan Irin, lewat jalur surat keterangan tidak mampu. Tapi Irin sangat kagum sama Tama, bukan karena wajahnya aja yang tampan, walau hidup Tama terlihat jauh lebih susah dari Irin yang turun naik Jazz ke kampus, Tama ga pernah sekalipun terlihat mengeluh, ga kaya Irin yang perasaan hidupnya ngeluh mulu, malah pinter juga masih pinteran Tama, makanya Irin suka sama Tama, kalo kata Irin sih suka aja, ga yang gimana-gimana, tapi Irin tuh jadi suka ngintilin Tama, minta sekelompok sama Tama, minta diajarin Tama, mau makan bareng Tama atau bawain bahkan beliin Tama makanan, nawarin Tama balik bareng, mau main ke rumah Tama, sampai Tama tuh jengah, dan dari situ Irin menyimpulkan Tama sombong berikut berpemikiran sempit. "Kamu bisa ga? Ga usah dekat-dekat dengan saya? Saya ga butuh belas kasihan kamu, Irin. Jangan bawain saya makanan lagi, ga perlu tawarin saya pulang bareng kamu karena saya bisa sendiri. Jangan masuk ke dunia saya karena kamu tidak cocok. Kamu tidak perlu menempatkan diri sebagai saya karena kamu tidak tahu bagaimana kehidupan saya berjalan. Tapi di luar semua itu, saya bisa menjalankan hidup saya sendiri, tanpa bantuan kamu" Tapi, prinsip Irin tetap satu sejak awal. "Kamu lihat aja, kamu bakal balik dan ngemis cinta sama aku!"
You may also like
Slide 1 of 10
about us and him ✔️ cover
VAGALDARA [TERBIT] cover
DRABIA [END] cover
All My Fault✔ cover
Katanya Jadi Anak Terakhir Enak - WOONHAK [Terinspirasi dari kisah nyata] cover
Di Masa SMP Ku cover
Don't Talk About Money cover
Our Path Diffrent cover
Leona[Hiatus] cover
Rindu cover

about us and him ✔️

67 parts Complete

[CERITA LENGKAP] ☁☁☁ "KENAPA HARUS SAHABAT GUE?!!" "Sorry" "Semuanya udah terlambat, asalkan lo tau rasa sakit yang gue rasain berkali-kali lipat. Lo yang selingkuhin gue dan sahabat gue sendiri yang jadi selingkuhan lo" "Aku tau aku salah, aku minta maaf" "Gue minta maaf" "Aku yang salah disini" "Gak akan ada asap kalau gak ada api kan??" ☁️☁️☁️ #2 fiksi remaja [28 Agustus 2020] #1 khianat [28 Agustus 2020] #1 keraguan [28 Agustus 2020] #2 mandiri [28 Agustus 2020] #2 pisah [29 Agustus 2020] #2 hurt [5 September 2020] #1 bucin [10 September 2020] #3 lelah [10 September 2020] #1 kecewa [14 September 2020]