pernah suatu ketika ada tamu sowan kepada beliau, di akhir pembicaraan nya si tamu itu pamit dan sedikit di beri arahan oleh Akang. "siap kiyai" sang tamu yang berbicara sambil menundukankepala nya bertanda dia sanggup menerima arahan dari beliau, lalu dengan cepat tangan Akang itu meraih bahu sang tamu tersebut dan berkata "jangan sebut saya kiyai mas, istri saya masih satu" si tamu yang awalnya gemetar karena di pegang bahu nya oleh Akang pun tertawa dan merasa salut karena ke tawadhu an nya beliau yang dibawa dengan candaan. "santri saya disini memanggil Saya Akang, Jadi Panggil saja saya Akang, biar awet muda saya mas, kalo muda terus kan bisa nambah lagi kan mas." sambil tersenyum dan tangan di dada beliau berbicara seperti itu. serentak sang tamu yang mendengar perkataan itu tertawa. "bisa saja kiyai ehh Akang maksudnya, nanti kaga bisa nambah lagi deh hehe." tiba-tiba suara tertawa yang sangat keras terdengar dari pintu asrama putra ibnu sina "whahaha" Akang pun langsung menengok ke arah pintu ternyata Santri yang bernama Asep itulah yang tertawa "aduhh malu-maluin aja si Asep" hati akang menggerutu. tiba-tiba suara tertawa yang sangat keras terdengar dari pintu asrama putra ibnu sina "whahaha" Akang pun langsung menengok ke arah pintu ternyata Santri yang bernama Asep itulah yang tertawa "aduhh malu-maluin aja si Asep" hati akang menggerutu.