Lelaki muda itu, wajahnya pucat sekali, bahkan aku sampai takut ia pingsan atau semacamnya. tetapi hal itu tidak pernah terjadi. Ia tidak pernah pingsan atau terlihat sakit. lelaki muda itu hanya manusia normal berwajah pucat yang suka dengan hujan. Tetapi anehnya. saat pertama kali aku mengajaknya berbicara, suara yang biasa kudengar di alam mimpi malah muncul di dunia nyata. Rasanya tidak mungkin bagiku mempercayai hal seperti itu. sungguh tidak mungkin. "mimpi itu bisa menjadi nyata, jangan bermain-main dengan-nya." seperti itulah kata nenek. tetapi aku masih tetap tidak ingin mempercayainya. Sampai aku benar-benar harus mempercayainya.