Story cover for Perjalanan hidup nabi muhammad SAW. by putridwihikmatul446
Perjalanan hidup nabi muhammad SAW.
  • WpView
    Reads 1
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 1
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Apr 19, 2020
Menceritakan tentang perjalanan kehidupan nabi muhammad mulai dari kelahiran hingga di utus menjadi Rosul(Warosatul anbiya'.)
All Rights Reserved
Sign up to add Perjalanan hidup nabi muhammad SAW. to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going] by pecintasenjamu
22 parts Ongoing
"Benci aku, jika kau mau, tapi kau milikku sekarang." Bisiknya. Seraphina ingin berteriak, ingin menggores wajah dingin itu dengan kuku-kukunya. Tapi tubuhnya lemah, dan para prajurit telah mengikat kedua tangannya. Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap dengan kebencian yang membara. Lucien tersenyum melihat itu, senyum puas dari seorang penakluk. Ia tidak membunuh Seraphina, Ia sengaja membawanya hidup-hidup, menyeretnya melintasi jalanan yang penuh mayat rakyatnya sendiri, menempatkannya di pelana kudanya seolah ia hanya sebuah piala perang. Semua yang melihat tahu, Grand Duke Lucien D'Arcelis Vaelthorne tidak hanya menghancurkan sebuah kerajaan. Ia merenggut permata paling berharga dari tanah itu, menjadikannya bukti keangkuhannya. • Beberapa pekan kemudian, Seraphina dibawa ke ibu kota Kekaisaran. Istana besar menjulang, indah tapi mencekam. Setiap langkahnya terasa seperti rantai yang mengekang. Lucien menyeretnya ke hadapan Kaisar. Dengan kepala tertunduk, Seraphina mendengar suara-suara yang samar, para bangsawan membicarakan keindahannya, kebencian mereka terhadap keberaniannya, dan rasa iri karena Lucien membawanya sendiri. Kaisar menatapnya lama, kemudian tertawa kecil. "Putri dari negeri kecil yang keras kepala, cantik sekali." Lucien berlutut di hadapannya, bukan dengan kerendahan hati, melainkan sebagai bentuk permainan politik. "Aku mempersembahkan gadis ini sebagai bukti kemenangan, Yang Mulia." Kaisar tersenyum puas. Namun daripada membunuhnya seperti yang Seraphina harapkan, kaisar justru berkata: "Dia milikmu, Lucien." ucap sang kaisar dengan nada penuh penghinaan. " "Biarlah dia hidup sebagai saksi kekalahan negerinya. Itu akan lebih menyakitkan daripada kematian." Dan sejak hari itu, matahari kerajaan kecil yang telah padam berubah menjadi pelayan paling hina.
YANDERE 1941 by SdraWrites
35 parts Ongoing
⚠️ WARNING⚠️ 18+ area, cerita ini mengandung unsur dewasa, pelecehan, dan narasi yang berat. Mungkin tak cocok bagi sebagian orang, harap bijak dalam membaca. Di dunia ini tidak ada yang minta di lahirkan, jika bukan karna takdir yang berkehendak. itulah yang terjadi pada Neinanq, dimana memiliki kelainan melanin yang membuat rambut dan matanya berwarna ping pucat, itulah yang membuatnya seperti mahluk asing. Neinana mungkin tak sempurna di mata dunia, tapi dia punya cinta sang ibu yang menganggap dirinya adalah anugrah terindah yang pernah ada. Tetapi kelakuan sang Ayah yang kasar, arogan, dan suka bermain wanita membuat sang Ibu menderita hingga menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Nana kecil. hari itu itu Neinana kehilangan alasannya untuk hidup, namun doa sang ibu mendorong Neinana untuk maju. Sejak saat itu sang Ayah ternyata memiliki buah cinta dari yang lain. rahim sebelum Neinana. Dunia gadis kecil itu berubah suram, ketika harus tinggal dengan saudara-saudara sedarah dari cinta gelap sang Ayah. Perlakuan tak adil sudah menjadi hal biasa, rasa dingin dan kesepian adalah sebagai besar jalan hidupnya. Namun ada kalanya sang ayah murka dan mengusir Neinana di tengah badai salju, tanpa sedikitpun kehangatan. Di tengah rasa putus asa yang membeku di dalam hatinya, dia berbaring lemah tertutup salju yang tebal. tak ada lagi harapan untuk dia bisa menghirup udara di dunia ini, akhir hayatnya di depan mata. Tapi di ambang napas yang pendek, seseorang kembali memeluk Neinana menyambung setiap napas yang hampir putus. Kehangatan itu tak biasa bukan kehangatan lembut yang tulus namun, seperti bara api yang membakar jiwa. ialah Sylas Dirt Jolius, namun apa yang di berikan justru tak gratis selalu ada imbalan di setiap apa yang dia berikan. Pertemuannya dengan Sylas bukan malah membuat hidup gadis itu lebih baik, namun terbelenggu dalam obsesi menyeramkan yang lebih kejam dari pada pembunuhan. Akankah Neinana dapat bertahan dalam genggaman
BUN𝖦A PRIBUΜI |ᴅɪғғᴇʀᴇɴᴛ ʙʟᴏᴏᴅ| [ON GOING] by Fratkn
59 parts Ongoing
Sebutan wanita rendahan yang orang lain sematkan padanya tak membuat gadis itu menyesali keputusannya. Awalnya ia berpikir demikian, sampai di mana dirinya bertemu dengan sosoknya yang bagai hutan luas. Memberikan kesan tenang diawal, namun menyesatkan saat terlalu jauh melangkah. Perasaan gelisah menghantui seolah pohon-pohon itu siap menelannya dalam keterpurukan saat tak menemukan jalan pulang. Hanya ada hijau, seperti sorot matanya yang begitu dalam. Tak sampai di situ, rentetan kejadian tak terduga yang mengubah hidup dan cara pikirnya membuat Widari menyesali pilihannya. Kata 'andai', hanya sebatas kata yang tak bisa tercapai. Kehilangan orang-orang terkasih membuatnya tersadar, kini hidupnya tak lagi berarti. Keegoisan untuk hidup berdasarkan pilihannya sendiri kini ia sesali. Sosok baru datang. Seorang yang tempat asalnya masih abu-abu, sosok yang tak bisa Widari nilai dengan mudah, punggung lebar yang berdiri di hadapannya, melindunginya tanpa alasan yang jelas, mencoba menerobos masuk tanpa ia beri kesempatan. Hingga akhirnya memilih berakhir, mengakhiri takdir menyedihkan bersamanya dalam keputusasaan dan kehilangan... ____ ____ ● Mungkin terdapat beberapa kesalahan yang tak disadari oleh penulis ●Semua dalam cerita hanya fiksi semata dan tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli seseorang ____ ~JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA, BERUPA VOTE & KOMEN~ ----- Cerita yang saya buat semata-mata hanya untuk dinikmati dan tidak untuk menyinggung pihak manapun. Maaf jika ada salah yang tidak saya sengaja ataupun tidak saya ketahui. ----- PERINGATAN..! CERITA YANG SAYA BUAT MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI TOLONG JANGAN COPY CERITA INI DENGAN ALASAN APAPUN..! PLAGIAT HARAP MENJAUH..! ___ NOTE : JIKA TIDAK MENYUKAI WATAK KARAKTER DALAM CERITA INI DIPERSILAHKAN UNTUK BERHENTI MEMBACA ATAU BACA CERITA SAYA YANG LAIN. ____ Publikasi: 15-05-2024 ____ Pictures: Canva & AI
You may also like
Slide 1 of 10
The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going] cover
YANDERE 1941 cover
Return of The Male Phoenix cover
Asmaralelana cover
Bad Empress cover
Duchess of Valtor cover
A Crown Between Lives  cover
Back to the Past? [ Tahap Revisi ] cover
BUN𝖦A PRIBUΜI |ᴅɪғғᴇʀᴇɴᴛ ʙʟᴏᴏᴅ| [ON GOING] cover
Let's Be An Elite Extra! [END] cover

The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going]

22 parts Ongoing

"Benci aku, jika kau mau, tapi kau milikku sekarang." Bisiknya. Seraphina ingin berteriak, ingin menggores wajah dingin itu dengan kuku-kukunya. Tapi tubuhnya lemah, dan para prajurit telah mengikat kedua tangannya. Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap dengan kebencian yang membara. Lucien tersenyum melihat itu, senyum puas dari seorang penakluk. Ia tidak membunuh Seraphina, Ia sengaja membawanya hidup-hidup, menyeretnya melintasi jalanan yang penuh mayat rakyatnya sendiri, menempatkannya di pelana kudanya seolah ia hanya sebuah piala perang. Semua yang melihat tahu, Grand Duke Lucien D'Arcelis Vaelthorne tidak hanya menghancurkan sebuah kerajaan. Ia merenggut permata paling berharga dari tanah itu, menjadikannya bukti keangkuhannya. • Beberapa pekan kemudian, Seraphina dibawa ke ibu kota Kekaisaran. Istana besar menjulang, indah tapi mencekam. Setiap langkahnya terasa seperti rantai yang mengekang. Lucien menyeretnya ke hadapan Kaisar. Dengan kepala tertunduk, Seraphina mendengar suara-suara yang samar, para bangsawan membicarakan keindahannya, kebencian mereka terhadap keberaniannya, dan rasa iri karena Lucien membawanya sendiri. Kaisar menatapnya lama, kemudian tertawa kecil. "Putri dari negeri kecil yang keras kepala, cantik sekali." Lucien berlutut di hadapannya, bukan dengan kerendahan hati, melainkan sebagai bentuk permainan politik. "Aku mempersembahkan gadis ini sebagai bukti kemenangan, Yang Mulia." Kaisar tersenyum puas. Namun daripada membunuhnya seperti yang Seraphina harapkan, kaisar justru berkata: "Dia milikmu, Lucien." ucap sang kaisar dengan nada penuh penghinaan. " "Biarlah dia hidup sebagai saksi kekalahan negerinya. Itu akan lebih menyakitkan daripada kematian." Dan sejak hari itu, matahari kerajaan kecil yang telah padam berubah menjadi pelayan paling hina.