Aku tidak bisa berdamai dengan diriku yang kian membeku, benar aku beku oleh dinginnya sikapmu, memilu dalam rintihan sendu, dan menyatu dalam melodi masa lalu. Kamu, nama favorit yang selalu ada dalam pikirku, tak terima pada semesta yang menyerukan kata usai, memaksa sang waktu untuk kembali pada asa yang pasti, selesai. Senja demi senja ku lewati, aku masih di sini, dengan kamu yang selalu di hati, menyiksa? Pasti, namun harus ku akui kamu adalah luka yang aku sukai.
1 part