Ini terjadi karena Eren, adik tiri Mikasa yang kemunculannya hanya membuat masalah. Eren selalu mengukir senyum pada tampang idiotnya di depan Carla, dan Mikasa benci itu. Tak jarang jika Mikasa dan Carla bertengkar hebat hanya karena wajah Eren tertekuk suram, tentu saja karena ulah Mikasa. Cita-cita Mikasa adalah bahagia, yah, hanya bahagia. Mungkin? Entahlah, Mikasa sendiri kurang yakin. Terlepas dari tempat sampah yang kotor, hampir diperkosa ayah tirinya sendiri, dan dirawat manusia biadab semacam Carla, alur kehidupan Mikasa pun tak kunjung berubah, malah semakin suram. Dunia Mikasa tak pernah berwarna, hanya kelabu yang monoton.