Not Just in My Head
  • Reads 19
  • Votes 0
  • Parts 2
  • Reads 19
  • Votes 0
  • Parts 2
Ongoing, First published Apr 21, 2020
Div, jauh-jauh melaju hingga ke pulau Bali Demi pekerjaan remeh yang_bahkan dirinya sendiri sebenarnya tak terlalu yakin_tapi benarkah menjadi relawan tak bisa disebut pekerjaan bergengsi? Kalau persoalan gaji lebih tak berarti  dibanding banyaknya koneksi. Menjadi relawan NGO Asing adalah pekerjaan idaman Div. Sedihnya lagi, justru semua perjalanan mencari NGO Yang sesuai justru merubah semua rencana dalam kepalanya.
Dan pertemuannya dengan Gede seorang "pensiunan" relawan aktif NGO Asing lalu Banting stir menjadi onlinepreneur membuka ide lain Dalam diri Div. 
jadi,sebenarnya pencarian itu harus dilanjutkan atau merubah strategi untuk mendapatkan pekerjaan Yang bisa dibanggakan sebagai profesi?
lalu Dayu, wanita paruh baya Pemilik Resto Vegetarian Yang juga seorang Guru Yoga tiba-tiba menginginkan Div menuliskan kisah hidupnya Demi Balas dendam pada keluarga besarnya. Ini kesempatan bagi Div untuk kerja magang sebangai pelayan Resto di satu sisi. Tapi ia harus membayar semua itu dengan_sesuatu Yang sebetulnya ia tak yakin mampu_menjadi penulis buku.
Yang pasti semua rencana harus diwujudkan,bukan?
All Rights Reserved
Sign up to add Not Just in My Head to your library and receive updates
or
#5pustaka
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Disusui Guru Anakku cover
Rent a Date [FIN] cover
5 Criteria To Be My Boyfriend cover
BETWEEN US cover
Bersama cover
Tanda Seru cover
Love For Rent (Antagonist Love Story) cover
Prigioniera (END) cover
Mysha(21+)  cover
Personal Assistant! cover

Disusui Guru Anakku

7 parts Ongoing

Danu tidak pernah terbayangkan kalau dia bercerai dari Minda tapi memang jalan hidup tidak pernah bisa ditebak. Minda lebih memilih karuer ketimbang dirinya dan putri kecil mereka, Marieska yang baru berumur empat tahun. Meskipun sudah menjadi single father selama setahun tetap saja Danu kesulitan menyeimbangkan antara karier dan kehidupan pribadinya. Dia berusaha menjalankan bisnis sambil mengasuh Marieska seorang diri. Siang ini Danu menjemput Marieska di sekolah TK setelah Danu selesai meeting dari pagi sampai siang. Marieska terlihat berjalan riang digandeng seorang perempuan muda tanpa seragam. Sekolah sudah sepi karena memang Danu terlambat menjemput anaknya. "Selamat siang, Pak Danu. Saya Firda trainee Guru kelas Marieska." Kata perempuan muda dalam balutan dress putih bunga-bunga pink. "Halo, salam kenal." Kata Danu. "Bapak.. Pak Danu baik-baik saja?" Tanya Firda. "Papi keringat dingin. Papi.. Are you hungry?, " Tanya Marieska. "Papi cuma lapar nanti kalau sudah makan, papi kuat lagi." Kata Danu gemetar. "Kantin sudah tutup dan bekal Marieska juga habis. Jadi papi tidak bisa makan dan minum. Tapi Miss Firda punya susu, papi bisa nenen." Kata Marieska. Firda kaget dengan ucapan Marieska tapi memang bocah itu berkata jujur. Danu berfikir seandainya dia memaksakan menyetir mobil dengan kondisinya sekarang itu juga berbahaya. "Pak.. Pak Danu.. " Kata Firda. "Cepat susui papi, Miss. Nanti papi keburu pingsan." Kata Marieska.