"Tolong batalkan pernikahan kita." Pinta pria itu tanpa memikirkan perasaanku. Apakah dia sadar bahwa harga diriku benar-benar terluka mendengar hal itu? Aku merasa perjuanganku selama dua tahun ini tak ayal dan tak bukan hanyalah sebagai batu loncatannya semata. Kata mereka, Hinata itu hanyalah gadis polos─bodoh sih lebih tepatnya. Sudah disakiti oleh kekasih hati berkali-kali tetapi masih saja sanggup berdiri dengan mental kuat yang tak pernah mati. Ya, itu benar. Karena setelah perpisahan menyakitkan antaraku dengan Naruto, aku tetap memaafkannya. Meskipun dengan hati yang terluka aku masih memohon pada Tuhan agar pria itu diberikan kebahagian seumur hidupnya. Kebahagiaan dengan wanita yang lainnya. © Naruto hanya milik Kishimoto Masashi
10 parts