" Kesalahan pertama adalah pengalaman, Kesalahan yang sama adalah Pilihan "
Ada alasan mengapa segala sesuatu yang pertama selalu menjadi hal-hal yang sulit terlupakan.
Jangan menyerah hanya karena gagal pada kesempatan pertama. Sesuatu yang berharga tak akan Anda miliki dengan mudah. Terus berusaha!
Memang bukan yang terbaik, namun ingin berusaha jadi yang baik. Memang bukan yang pertama, namun berusaha menjadikanmu yang utama.
Kesempatan kedua akan tampak percuma jika kita tidak belajar dari kesalahan di kesempatan pertama.
Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah diri Anda sendiri.
Perjalanan sejauh apapun, dimulai dengan satu langkah pertama.
Sesuatu yang dilakukan pertama kali sesungguhnya akan menjadi yang kedua kali jika dilakukan lagi.
Jangan jadi orang yang terlalu baik di dunia ini, pohon terbaik selalu jadi pilihan pertama untuk ditebang.
Kesempatan kedua akan selalu ada, walau tak pernah sebaik kesempatan yang pertama.
Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? Apakah ada campur tangan Tuhan di dalamnya?
Kesalahan pertama adalah pengalaman, kesalahan yang sama adalah pilihan.
Bahkan kalaupun aku tidak memperhatikan pada saat pertama, aku akan sangat bodoh jika aku tidak memperhatikannya untuk kedua kalinya.
Untuk pertama kalinya, aku mulai merasakan penyesalan. Perasaan di mana aku berada di antara kasihan pada diri sendiri dan membenci diriku sendiri, tentang seluruh hidupku.
Pertama kita membentuk kebiasaan dan kebiasaan akan membentuk kita. Kalahkan kebiasaan buruk Anda, atau mereka akan mengalahkan Anda.
Semua kebenaran di dunia ini harus melewati tiga langkah. Pertama ditertawakan, kedua ditentang, dan ketika di terima tanpa pembuktian dan alasan.
Jika anda tidak bisa menjadi yang pertama, jadilah yang terbaik. Kalau tetap tidak bisa, jadilah yang berbeda dari yang lain.
Start 6 Agustus 2020
⚠️PERINGATAN!⚠️
CERITA INI DIBUAT SAAT AUTHOR BELUM MEMAHAMI BETUL BAGAIMANA KAIDAH PENULISAN NOVEL YANG BAIK.
JADI BAGI KALIAN YG TETAP INGIN MEMBACA, HARUS SIAP MENGHADAPI BANYAK KECACATAN DI DALAMNYA.
MOHON KRITIK DAN SARANNYA. SEKIAN. TERIMA KASIH.
---
Dunia itu indah. Dunia itu menyenangkan.
Setidaknya dua hal itu yang dapat aku yakini tentang dunia, beberapa tahun silam.
Sampai suatu tragedi yang tak diinginkan terjadi, aku harus dijauhkan dari dunia itu. Terus dijauhkan. Sejauh-jauhnya.
Bunda juga selalu berusaha menanamkan keyakinannya bahwa dunia itu kejam, dunia itu berbahaya. Ia terus mengingatkan tentang ini dan itu, tentang hal yang menurutnya akan mampu membuat keyakinanku goyah.
Aku, dengan segala keterbatasanku sekarang, percaya, dunia tidaklah kejam.
Ayahku juga pernah bilang : Jikalau dunia memang kejam, kenapa tidak dari dulu manusia dibinasakan? Kejam, bukan?
Tapi kenyataannya apa? Masih banyak manusia hidup bahagia di luar sana. Masih banyak cinta-cinta bertebaran di setiap detiknya.
Dari sana aku semakin yakin, akan ada banyak sekali hal yang bisa aku ambil dari luasnya dunia. Aku ingin sekali keluar. Aku ingin melihat dunia lebih detail, dunia yang telah tersia-siakan sejak tiga tahun terakhir.
Dan jika aku sungguh bisa terbang bebas melihatnya, maka izinkan aku, Cahaya Aldebaran, gadis tunawicara ini membagikan kisahku pada kalian.
Boleh, kan?
Start at June, 25th 2018