From: Alvina Daisy Quinta.
To; Bali, Indonesia.
Aku ucapkan terimakasih,
Awal mula yang ku tolak pergi ke Bali karena segan, kini menjadi ungkapan beribu terimakasih.
Awal mula hanya ingin berlibur, tetapi hatiku ikut melebur, bersama suka, bersama duka, bersama lara, dan bersama dia.
Andai waktu itu aku tidak jadi berkunjung ke Bali, aku mungkin tidak akan mengenal sosok dirinya. Tidak akan mungkin bisa menyapanya, melempar senyum, tertawa bersama, berbagi cerita, atau bahkan duduk di bibir pantai dengan tangan saling menggenggam menatap senja.
Kini, kisahku dan dia, ku abadikan dalam buku ini.
Semoga kalian suka, dan untukmu... Daniel Lestyn, aku mencintaimu.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan