"Aku tidak tahu apa yang kau inginkan, kau terbang kan aku setinggi langit lalu dengan saat yang bersamaan kau jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya." -Alena Gracia Pramudya "Gue gak mengerti dengan perasaan gue sendiri. saat gue ngeliat dia, perasaan gue seakan tak terkendali tapi disaat bersamaan juga gue ngerasa ada hati yang harus gue jaga." -Alfian Rianka Albert Labil? Well mungkin itu cocok bagi seorang Alfian Rianka. Bagaimana tidak, perasaannya sangatlah plin-plan dan uniknya lagi, itu terjadi di saat yang bersamaan. Bodoh, Alena merasa dirinya memang begitu bodoh, dia mau menunggu Alfian yang hatinya saja belum diketahuinya untuk siapa. -"Kadang cinta tak serumit aritmatika. Juga tak semudah bertutur kata. Cinta memang perlu logika. Tapi lebih tepatnya rasa, PERASAAN"- ______________________________________________ Akankah cerita mereka berlanjut. Atau hanya seperti pundi-pundi yang mudah sekali hancur. No plagiat! Cerita rada-rada nggak nyambung, jadi, bagi yang nggak suka, jangan di baca! Slow update! So this story, murni dari pikiran author. Jadi kalau ada kesamaan latar, tempat dan waktu, mungkin ceritanya pasaran kali yak.
5 parts